1.PERANG TONDANO
“Perang Tondano yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang melibatkan
orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah kolonial belanda pada permulaan abad XIX.
Perang pada permulaan XIX ini terjadi akibat dari implementasi politik
pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh
para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi
pemuda untuk dilatih menjadi tentara” ( taufik abdullah dan A.B.lapian,
2012:375)
a.
Perang
tondano I
Sekalipun hanya berlangsung sekitar
satu tahun perang tonando di kenal dalam dua tahap. Perang tondono I terjadi
pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa barat orang – orang spanyol
sudah sampai di tanah Minahasa ( Tondono ) Sulawesi Utara. Orang-orang spanyol disamping berdagang juga menyebarkan
agama kristen. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agam kristen di tanah
minahasa adalah Fransiscus Xaverius. Hubungan dagang orang minahas dan spanyol
terus berkembang. Tetapi mulai abad XVII hubungan dagang antara keduanya mulai
terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah berhasil
menanamkan pengaruhnya di ternate. Bahkan gubernr ternate simon cos mendapatkan
kepercayaan dari batavia untuk membebaskan minahasa dari pengaruh spanyol.
Simon cos kemudian menempatkan kapalnya di selat lembeh untuk mengawasi pantai
timur minahasa. Para pedagang spanyol dan juga makasar yang bebas berdagang
mulai tersungkir karena ulah VOC. Apalagi waktu itu spanyol harus meninggalkan
kepulauan indonesia untuk menuju filipina.
~~~~~~~~ kamu ingat peristiwa apa
yang menyebabkan spanyol harus pergi dari indonesia dan menuju ke filipina?
VOC berusaha memaksakan kehendak
agar orang-orang minahasa menjual berasnya kepada VOC. Oleh karena itu VOC
sangat membutuhkan beras untuk melakukan monopoli perdagangan bebas di sulawesi
utara. Orang-orang minahasa menentang usaha monopoli tersebut. Tidak ada
pilihan lain bagi VOC kecuali memerangi orang-orang minahasa. Untuk melemahkan orang-orang
minahasa, VOC membendung sungai temberan. Akibatnya aliran sungai meluap dan
menggenangi tempat tinggal rakyat dan para pejuang minahasa. Orang-orang
minahasa kemudian memindahkan tempat tinggalnya di danau tondono dengan
rumah-rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang minahasa
yang terpusat di danau tondono. Simon cos kemudian memberikan ultimatum yang
isinya antara lain : (1) orang-orang tondano harus menyerahkan para tokoh
pemberintak kepada voc, (2) orang-orang tondano hrus membayar ganti rugi dengan
menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman pdi karena genangan
air sungai temberan. Ternyata rakyat tondano bergeming dengan ultimatum VOC
tersebut. Simo cos sangat kesal karena ultimatumnya tidak berhasil. Pasukan VOC
akhirnya ditarik mundur ke manado. Setelah itu rakyat tondano menghadapi
masalah dengan hasil pertanian yang menumpuk, tidak ada yang membeli. Dengan
terpaksa mereka kemudian mendekati VOC untuk membeli hasil-hasil pertaniannya.
Dengan demikian terbukalah tanah minahasa oleh VOC. Berakhirlah perang tondano
I. Orang-orang minahasa itu kemudian memindahkan perkampungannya di danau
tondano ke perkampungan baru di daratan yang di beri nama minawanua ( ibu
negeri ).
~~~~~~~~~coba perhatikan dan renungkan
isi ultimatum VOC yang kedua. Orang-orang tondano disuruh membayar ganti rugi
kerusakan tanaman padi akibat tergenang luapan air sungai temberan. Sungguh
licik VOC karena yang menyebabkan kerusakan tetapi kerugiannya disuruh
menanggung rakyat tondano. Ingat! Kelicikan belanda ini akan terus berlangsung
selama belanda menjajah indonesia.
b.
Perang
Tondano II
Prang Tondano II sudah
terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada masa pemerintahan kolonial
belanda. Perang ini di latarbelakangi oleh kebijakan gubernur jenderl deandels
yang mendapat mandat untuk memerangi inggris, memerlukan pasukan dalam jumlah
besar. Untuk menambah jumlah pasukan maka direkrut pasukan dari kalangan
pribumi. Mereka yang dipilih adalah dari suku-suku yang memiliki kebernian berperang.
Beberapa suku dianggap memiliki keberanian adalah orang-orang Madura, Dayak dan Minahasa. Atas perintah deandels melalu Kapten Hartingh, residen manado prediger
segera mengumpulkan para ukung.(ukug adalah pemimpin dalam suatu wilyah walak
atau daerah setingkat distrik). Dari Minahasa di terget untuk mengumpulkan
calon pasukan sejumlah 2000 orang yang akan di kirim ke Jawa. Ternyata orang-orang Minahasa umumnya tidak setuju dengan
program deandels untuk meregrut pemuda-pemuda minahasa sebagai pasukan kolonial.
Banyak di antara para ukung mulai meninggalkan rumah. Mereka justru ingin
mengadakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mereka memusatkan aktifitas
perjuangannya di Tondano, Minawanoa. Salah seorang pemimpin berlawanan itu adalah ukung lonto
ia menegaskan rakyat minahasa harus melawan kolonial belanda sebagai bentuk
penolakan terhadap program pengiriman 2000 pemuda minahasa ke jawa serta
menolak kebijakan klonial yang memaksa agar rakyat menyerahkan beras secara
Cuma-Cuma kepada belanda.
Dalam suasana yang semakin kritis
itu tidak ada pilihan lain bagi gubernur prediger kecuali mengirim pasukan
untuk menyerang pertahanan orang-orang minahasa di tondano, minawanua. Belanda
kembali menerapkan strategi dengan membendung sungai temberan. Prediger juga
membentuk 2 pasukan tangguh. Pasukan yang satu disiapkan dari danau tondano dan
pasukan yang lain menyerang minawanua dari darat. Tanggal 23 oktober 1808
pertempuran mulai berkobar. Pasukan belanda yang berpusat di danau tondano
berhasil melakukan serangan dan merusak pagar bambu berduri yang membatasi
danau dengan perkampungan minawanua, sehingga menerobos pertahanan orang-orang
minahasa di minawanua. Walaupun sudah malam para pejuang tetap dengan semangat
yang tinggi terus bertahan dan melakukan perlawanan dari rumah ke rumah.pasukan
belanda merasa kewalahan. Setelah pagi hari tanggal 24 oktober 1808 pasukan
belanda dari darat membombardir kampung pertahanan minawanua. Serangan terus di
lakukan belanda sehingga kampung itu seperti tidak ada lagi kehidupan. Pasukan
prediger mulai mengendorkan serangannya. Tiba-tiba dari perkampungan itu
orang-orang tondano muncul dan menyerang dengan hebatnya sehingga beberapa
korban berjatuhan dari pihak belanda. Pasukan belanda terpaksa di tarik mundur.
Seiring dengan itu sungai temberan yang di bendung mulai meluap sehingga
mempersulit pasukan belanda sendiri. Dari jarak jauh belanda terus menghujani
meriam ke kampung minawanua, tetapi tentu idak efektif. Begitu juga swrangan
yang dari danau tidak mampu mematahkan semangat jaung orang-orang tondano,
minawanua. Bahkan terpetik brita kapal belanda yang paling besar tenggelam di
danau. Perangtondano II berlangsung cukup lama,bahkan sampai agustus 1809.
Dalam suasana kepenatan dan kekurangan makananan mulai ada kelompok pejuang
yang memihak kepada belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang
tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya pada tanggl 4-5 agustus 1809
benteng pertahanan moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat yang
berusaha mempertahankan. Para pejuang itu memilih mati dair pada menyerah.
~~~~~~~~~~~~sungguh luar biasa
perlawanan rakyat minahasa, yang telah mati-matian mempertahankan
kedaulatannya. Coba pelajaran apa yang dapat kamu peroleh setelah diajar
tentang sejarah perang tondano tersebut.
2.Pattimura Angkat Senjata
Maluku dengan rempah-rempahnya
memang bagaikan” mutiara dari timur “, yang senantiasa di buru oleh orang-orang
barat. namun kekuasaan orang-orang barat telah merusak tata ekonomi dan pola
perdagangan bebas yang telah lama berkembang di nusantara. Pada masa
pemerintahan inggris di bawah raffles keadaan maluku relatif lebih tenang
karena inggris bersedia membayar hasil bumi rakyat maluku. Kegiatan kerja rodi
mulai di kurangi. Bahkan para pemuda maluku juga di beri kesempatan untuk bekerja
pada dinas angkatan perang inggris. Tetapi pada masa pemerintahan kolonial
hindia belanda, keadaan kembali berubah. Kegiatan monopoli di maluku kembali di
perketat. Dengan demikian beban rakyat semakin berat. Sebab selain penyerahan
wajib, masih juga harus di kenai kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin,
dendeng, dan koki. Kalau ada penduduk yang melanggar kan ditindak tegas. Di
tambah lagi dengan desas desus bahwa para guru akan di berhentikan untuk
penghematan, para pemuda akan dikumpulkan akan di jadikan tentara di luar
maluku, di tambah dengan sikap arogan residen saparua.hal ini sangat
mengecewakan rakyat maluka.
Menanggapi kondisi yang demikian
para tokoh dan pemuda maluku melakukan serangkaian pertemuan rahasia.sebagai
contoh telah di adakan petemukan rahasia di pulau haruku, pulau yang di huni
orang-orang islam. Selanjutnya pada tanggal 14 mei 1817 di pulau saparua (
pulau yang di huni orang-orang kristen ) kembali di adakan pertemuan di sebuah
tempat yang sering di sebut hutan kayu putih. Dalam berbagai pertemuan itu di
simpulkan bahwa rakyat maluku tidak ingin terus menderita di bawah keserkahan
dan kekejaman belanda. Oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk
menentang kebijakan belanda. Residen saparua harus di bunuh. Sebagai pemimpin
perlawanan di percayakan kepada pemuda yang bernama thomas matulessy. Yang
kemudian terkenal dengan gelarnya patimura. Thomas matulesy pernah bekerja pada
dinas angkatan perang inggris.
Gerakan dimulai dengan menghancurkan
kapal-kapal belanda dipelabuhan. Para pejuang maluku kemudian menuju benteng
duurtstede. Ternyata di benteng itu sudah berkumprl pasukan belanda. Dengan
demikian terjadilah pertempuran antara para pejuang maluku melawan pasukan
belanda. Belanda waktu itu dipimpin oleh presiden van den berg. Sementara dari pihak para
pejuang kecuali pattimura juga tampil tokoh-tokoh seperti christina martha
tiahahu,thomas pattiwail, dan lucas latumahina. Para pejuang maluku dengan
sekuat tenaga mengepung benteng
duurstede,dan tidak begitu menghiraukan tembakan-tembakan meriam yang
dimuntahkan oleh serdadu belanda dari dalam benteng. Sementara senjata para
pejuang maluku masih sederhana seperti pedang dan keris. Dalam waktu yang
hampir bersamaan para pejuang maluku satu persatu dapat memanjat dan masuk
kedalam benteng. Residen dapat dibunuh dan benteng duurstede dapat dikuasai
oleh para pejuang maluku. Jatuhnya benteng duurstede telah menambah semangat
juang para pemuda malukuuntuk terus berjuang dan melawan belanda.
Belanda kemudian mendatangkan bantuan
dari ambon. Datanglah 300 prajurit yang dipimpin oleh mayor beetjes. Pasukan
ini kawal oleh kapal nassau dan kapal evertsen. Namun bantuan ini dapat
digagalkan oleh pasukan pattimura,bahkan mayor beetjes. Kembali kemenangan ini
semakin menggelorakan perjuangan para pejuang diberbagai tempat seperti di
seram, hitu,maluku,dan larike. Selanjutnya pattimura memusatkan perhatian untuk
menyerang benteng zeenlandia dipulau haruku. Melihat gelagat pattimura itu maka
pasukan belanda dibenteng ini dipekuat oleh komandannya groot. Patroli juga
terus dirketat. Oleh karena itu, pattiura gagal menembus benteng zeelandia.
Upaya perundingan mulai ditawarkan,
tetapi tidak ada kesepakatan. Akhirnya belanda mengerahkan semua kekuatannya
termasuk bantuan dari batavia untuk merebut kembali benteng duurstede. Agustus
1817 saparua diblokade,benteng duurstede dikepung yang disertai tembakan meriam
yang bertubi-tubi. Satu-persatu perlawanan diluar benteng dapat dipatahkan.
Daerah di kepulauan itu jatuh kembali ke tangan belanda. Dalam kondisi yang
demikian itu pattimura memerintahkan pasukannya meloloskan diri dan
meninggalkan tempat pertahanannya. Dengan demikian benteng duurstede berhasil
dikuasai belanda kembali. Pattimura dan pengikutnya terus melawan dengan
gerilya. Tetapi bulan november beberapa pembantu pattimura tertangkap seperti
kapitten paulu tiahahu.(ayah christina tiahahu).yang kemudian dijatuhi hukuman
mati. Mendengar peristiwa ini christina martha tiahahu maran dan segera pergi
ke hutan untuk bergerilya. Belanda belum puas sebelum dapat menangkap
pattimura. Bahkan belanda mengumumkan kepada siapa saja yang dapat menangkap
pattimura akan diberi 1.000 gulden. Setalah enam bulan memimpin perlawanan,
akhirnya pattimura tertangkap. Tepat pada tanggal 16 desember 1817 pattimura
dihukum gantung di alun-alun kota ambon. Christina martha tiahahu yang berusaha
melanjutkan perang gerilya akhinya juga tertangkap. Ia tidak dihukum mati
tetapi bersama 39 orang lainnya dibuang ke jawa sebagai pekerja rodi. Di kapal
christina martha tiahahu tidak mau makan dan buka mulut. Ia jatuh sakit dan
meninggal pada tanggal 1 januari 1818. Jenazahnya dibuang ke laut. Dengan itu
berakhirlah perlawanan pattimura.
3.Perang Padri
Pearang padri terjadi di tanah
minangkabau, sumatra barat tahun 1821-1827 perang padri terjadi karena adanya
pertentangan antara kaum padri dengan kaum adat , pertentangan tersebut telah
menjadi pintu masuk bagi campur tangan belanda, di sana terdapat tiga orang
ulama yaitu H.miskin,H.sumanik, dan H.piabang. ulama tersebut di senut
orang-orang yang melakukan gerakan pemurnian di minangkabau dengan nama kaum
padri.
Tahun 1821 pemerintah hindia belanda
mengangkat james du pui sebagai residen minangkabau pada masa itu dia
mengadakan perjanjian persahabatan dengan tokoh adat. Dengan perjanjian ini
beberapa daerah kemudian di duduki oleh belanda. Perang padri meletus karena
masa itu belanda menempatkan dua meriang dan 100 orang serdadu belanda yng di
tentang keras.
·
Fase
Pertama(1821-1825)
Di mulai bulan september 1821 pos
pos Simawang menjadi sasaran serbuan Kaum Padri. Kemudian tuanku pasangan mengerakkan sekitar 20.000-25.000
pasukan. Pasukan padri masa itu masih menggunakan senjata tradisionl sedangkan
pasukan belanda menggunakan persenjataan yang lengkap dan modern. Di pihak
keduanya banyak kehilangan pasukan.belanda mendirikan benteng di batu sangkar
yng terkenal dengan sebutan front van der Capellen. Perlawanan tersebut muncul
di berbagai tempat namun dengan memusatkan perjuangan di lintau dan tuanku nan
renceh menjadi pemimpin. September 1822 kaum padri berhasil mengusir belanda
dan 1823 pasukan padri berhasil mengalahkan belanda kemudian belanda mengambil
strategi damai, 26 januari 1824. Perdamaian terseut di manfaatkn kaum padri untuk
menduduki daerah-daerah lain, namun belanda menolak. Dan itu menimbulkan amarah
kaum padri. Kemudian tuanku imam bonjol menggerakkan kembali semangat melawan
belanda.
·
Fase
kedua (1825-1830)
Pada tahun 1825-1830 di gunakan
belanda untuk sedikit mengendorkan ofensifnya dalam perang padri. Upaya damai
di usahakan sekuat tenaga. Kolonel de Stuers penguasa sipil militer di Sumatra Barat berusaha mengadakan kontak
dengan tokoh-tokoh kaum padri, namun tidak dihiraukan. Belanda dengan
kelicikannya kemudian belanda meminta bantuan Sulaiman al Jufri untuk mendekati dan membujuk para pemuka kaum padri. Imam
bonjol menolak tapi Tuanku Lintau menerima
hali ini juga di dukung Tuanku Nan Renceh. Tangal 15 november 1825 ada perjanjian padang yang berisi
a. Belanda
mengakui kekuasaan pemimpin padri di Batu Sangkar, Saruaso, Padang Guguk Sigandang, Agam, Bukit Tinggi dan menjamin pelaksanan sistem agama di daerahnya
b. Kedua belah
pihak tidak akan saling menyerang
c. Kedua pihak
akan melindungi para pedagang dan orang-orang yang sedang melakukan perjalanan
d. Secara bertahap
belanda akan melarang praktik adu ayam.
·
Fase
ketiga(1830-1837/1838)
Pada fase ini kaum padri mendapatkan
simpati dari kaum adat yang menyebabkan kekuatan para pejuang di sumatra barat meningkat. Kaum padri dari bukit
kamang berhasil memutuskan saran komunikasi belanda di tanjung alam dan bukit
tinggi. Tindakan itu di jadikan gillavry untuk menyerang koto tuo di ampek
angkek. Tahun 1831 gillavry di gantikan oleh jacob elout yang mendapat pesan
dari jenderal van den bosh melaksanakan serangan besar-besaran.
Enout setelah menguasai batipuh
ditujukan ke benteng marapalam. Dengan bantuan dua orang padri yang berkhianat
pada tahun 1831 agustus belanda berhasil menguasai benteng marapalam. Dengan
begitu beberapa nagari di sekitarnya ikut menyerah.
Tahun 1832 belanda meningkatkan
ofensif pada kekuatan kaum Padri. Pada tahun 1833 kekuatan
belanda sudah begitu besar. Belanda melakukan penyerangan pada pos pos
pertahanan kaum padri.banuhampu, kamang, guguk sigandang, tanjung alam, sungai
kuar, candung dan nagari di agam. Penyerangan guguk sigandang merupakan catatan
hitam dengan penyembelihan dan penyincangan terhadap tokoh-tokoh kaum padri
sekaligus mereka yang dicurigai sebagai pendukung padri. Penyerbuan kamang
mendapat perlawanan sengit namun berhasil dimenangkan belanda, dalam penyerbuan
itu banyak korban dan ditangkapnya tuanku nan cerdik.
Van den Bosch menerapkan strategi winning the heart pada masyarakat pajak
pasar dan pajak lain. dan pajak lain di hapuskan. Penghulu yang kehilangan
penghasilan diberi gaji 25-30 golden, para kuli juga diberi gaji 50 sen perhari.
Elout digantikan oleh E. Francis kemudian dikeluarkan
plakat panjang. Plakat panjang yaitu pernyataan yang isinya tidak akan ada lagi
peperangan antara belanda dan kaum padri. Setelah pasukan tuanku nan cerdi
dapat dihancurkan kemudian digantikan oleh tuanku imam bonjol. Tahun 1834
belanda memusatkan menyerang pasukan imam bonjol. Tanggal 16 juni 1835 benteng
bonjol dihujani meriam. Tahun 1835 agustus benteng perbukitan dekat bonjol di
kuasai belanda. Pada saat itu imam bonjol ingin berdamai tapi belanda tidak
memberi jawaban justru semakin ketat mengepung pertahanan di bonjol.tahun 1836
benteng bonjol dapat di pertahankan tetapi satu persatu pemimpin padri di tangkap
yang kemudian melemahkan pertahanan pasukan padri.bulan oktober 1837 belanda
mengepung benteng bonjol. Tanggal 25 oktober 1837 imam bonjol di tangkap di
buang ke cianjur jawa barat, Tanggal 19 januari 1839 ia di buang ke ambon, dan
tahun1841 di pindah ke manado dan meninggal pada tanggal 6 november 1864.
4.Perlawanan di
Bali
Bali adalah sebuah pulau kecil yang
terkenal di Indonesia. Pada abad ke 19 bali belum
banyak menarik perhatian orang-orang. Baru tahun 1830 pemerintahan Hindia Belanda aktif menanamkan pengaruhnya.
Perkembangan dominasi belanda menyulut api perlawanan rakyat bali “perang
puputan”.
Mengapa terjadi perang puputan di
bali?
Abad ke 19 bali sudah berkembang
kerajaan-kerajaan berdaulat. Contohnya Kerajan Buleleng dll. Pada masa Gubernur Jenderal Daendels ada kontak dengan kerajaan
bali menyangkut hubungan dagang dan sewa. Tapi Hindia Belanda ingin menanamkan pengaruh dan berkuasa di bali. Pertama G.A Granpre moliere misi ekonomi, kedua huskus koopman misi politik.
Misi ekonomi jauh lebih berhasil dari pada misi politik namun terus di usahakan
dan di capai perjanjian antara raja bali dan belanda.perjanjian kontrak antara
raja-raja bali dengan belanda seputar hukum tawan karang agar di hapuskan.
Karena kelihaian belanda raja-raja
bali dapat menerima perjanjian untuk meratifikasi penghapusan hukum tawan
karang.tahun 1844 raja Buleleng dan Karang Asem belum melaksanakan perjanjian
tersebut dibuktikan dengan perampasan atas isi 2 kapal belanda yang terdampar
dipantai sangsit (Buleleng) dan Jembrana (buleleng ) . belnda memaksa raja Buleleng untuk melaksanakan perjanjian tersebut,benda juga memaksa
untuk membayar ganti rugi antas kapal belanda. Pihak buleleng menolak dengan
tegas tuntutan tersebut yang menyebabkan perang terjadi. Pati Ktut Jelantik
mempersiapkan pos-pos dan prajurit . buleleng juga mendapat dukungan dari
kerajaan karang asem dan klungkung. Tanggal 27 juli 1846 1.700 pasukan barat
menyerbu kampung-kampung tepi pantai ada
juga pasukan laut dengan kapal selam. Karena persenjataan belanda lebih lengkap
dan modern pejuang buleleng demakin terdesak dan jebol . ibu kota singaraja
dikuasai belanda. Kemudian belanda mendesak untuk menandatangani perjanjian
tanggal 6 juli 1846 yang isinya 1.dalam waktu 3 bulan,raja buleleng harus menghancurkan
semua benteng buleleng yang pernah digunakan dan tidak boleh membangun benteng
baru, 2.raja buleleng harus membayar ganti rugi dari biaya perang yang telah
dikeluarkan belanda,sejumlah 75.000 gulden,dan raja harus menyerahkan I Gusti Ktut Jelantik kepada
pemerintah belanda,3. Belanda diizinkan menempatkan
pasukannya di Buleleng.
Tipu daya dilakukan oleh rakyat bali
untuk berpura-pura menerima isi perjanjian itu. Tapi dibalik itu raja dan patih
ketut jelantik memperkuat pasukannya. Di Jagaraga dibangun pertahanan yang
kuat bagaikan gelar-supit urang. Rakyat juga mempertahankan hukum tawan karang.
Tahun 1847 kapal-kapal asing terdampar dipantai kusumba Klungkung,dirampas oleh kerajaan, hal itu menimbulkan amarah Belanda.belanda memaksa untuk
melaksanakannya tapi raja-raja bali tidak menghiraukan rakyat justru
dipersiapkan untuk berperang.
Tanggal 7 dan 8 juni 1848 mendarat
bala bantuan belanda. Tanggal 8 juni serangan di jagaraga dimulai. Sebagai
pemimpin tentara belanda J.van Swieten, Letkol
Sutherland benteng jagaraga dimulai namun dengan pertahanan gelar-supit urang
berhasil menjebak Belanda. Pasukan Belanda ditarik mundur. Kekalahan itu menyakitkan perasaan pimpinan
belanda, kemudian terjadi serangan balasan
awal april 1849 datang serdadu belanda dalam jumlah belanda besar. Tanggal 15
april 1849 seranggan Belanda dimulai di jagaraga ,tanggal
16 April Jagaraga berhasil dilumpuhkan belanda
Terbunuhnya raja buleleng dan Patih Ketut Jelantik jatuhlah Kerajaan Buleleng. Menyusul karang asem yang
ditakhlukan 18 mei 1849. Pertempuran terus terjadi. Tahun 1906 perang puputan
terjadi di Bandung, tahun 1908 perang Puputan di Klungkung.
6.Perang banjar
Di Kalimanatn Selatan berkembang
kerajaan Banjar atau Banjarmasin. Pusat kekuasaan ada di Martapura kegiatan
perdaganggan berkembang pusat dengan hasil produk yang diminati yaitu
emas,intan,lada,rotan dan damar . melalui bujuk rayu dan tekanan pada tahun
1817 terjadi perjanjiaan antara Sultan Banjar dan pemerintah belanda. Yang
berisi menyerahkan sebagian wilayah Banjar kepada Belanda.tanggal 4 mei 1826
menetapkan bahwa daerah kekuasaan banjar hanya tinggal daerah hulu sungai,
martapura, dan banjarmasin. Wilayah yang sempi membuat kesulitan dalam
kehidupan sosial dan ekonomi. Kebutuhan penguasa semakin meningkat dengan
demikian menyebabkan beban hidup semakin berat. Dalam suasana sosial ekonomi
yang memprihatinkan, terjadi konflik intern. Hal ini bermula dengan
meninggalnya putra mahkota abdul rakhman secara mendadak tahun 1852, sedangkan
sultan adam memilki 3 putera. Pangeran hidayatullah yang didukung pihak istana
dan mengantongi surat wasiat dari sultn adam, pangeran anom dijagokan
mangkubumi, pangeran tamjidillah didukung belanda. Perebutan kekuasaan terus
berlanjut dan terakhir pangeran antasari menjadi raja.
Pada tanggal 28 april 1859
orang-orang muning dibawah komando panembahan aling dan puteranya,sultan kuning
menyerbu kawasan batu bara di pengaron. Tanggal 25 juni 1859 secara resmi
tamjidilah mengundurkan diri dan mengembalikan legalia banjar kepada belanda.
Tamjidilah kemudian di asingkan ke bogor. Bulan agustus 1859 antasari bersama
pasukannya berhasil menyerang benteng belanda di tabanio. Kemudian pasukan
surapati berhasil menenggelamkan kapal belanda, onrust, dan merampas senjata
yang ada di kapal tersebut dengan demikian perang banjar semakin meluas.
Bulan agustus-september tahun 1859
pertempuran banjar terjadi di tiga lokasi yaitu banualima, martapura, dan tanah
laut serta sepanjang sungai barito. Pertempuran di sungai barito di komandani
oleh pangeran antasari Kiai demang di benteng Tabanio.
Pertempuran sengit terjadi dan membawa banyak korban.
Bulan september demam lehman dan
beberapa tokoh lainnya di pertemuan Kandangan menghasilkan kesepakatan
yang intinya
a. Pemusatan
kekuatan perlawanan di daerah Amuntai
b. Membuat dan
memperkuat pertahanan di tanah laut, Martapura, Rantau dan Kandangan.
c. Pangeran
antasari memperkuat pertahanan di dusun atas
d. Mengusahakan
senjata tambahan
“ haram
manyarah waja sampai kaputing” para pejuang tidak akan menyerah sampai titik
darah penghabisan.
Sebenarnnya pangeran hidayatullah
telah meninggalkan martapura dan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga dan
pasukannya ia berangkat ke Amuntai. Meskipun tidak dengan
perangkat kebesaaran Sultan Hidayatullah
menyatakan perang jihad fi sabilillah.gerakan perlawanan pangeran hidayatullah
kemudian di pusatkan di barabai.pasukan demang datang untuk memperkuat pasukan
pangeran hidayatullah.juga mengerahkan kapal-kapal terang dari suriname,bone
dan kapal-kapal kecil terjadi pertempuran sengit dengan seruan”allahu
akbar”.mereka penuh dengan keberanian menghadapi musuh karena yakin mati dalam
perang ini adalah mati syahid.pasukan belanda lebih unggul dari segi
persenjataan.kemudian mereka membangun pertahanan di madang.setelah pertahanan
jebol kemudian mereka berjuang berpindah – pindah.namun belanda terus memburuh
dan mempersempit ruang gerak hidayatullah. Pada tanggal 28 februari 1862
berhasil di tangkap dan di asingkan di cianjur jawa barat berakhirlah
perlawanan hidayatullah.
Dari pihak antarsari terus
melnjutkan perlawanan.oleh parah pengikutnya pangeran antarsari di angkat
sebagai pejuang dan pemimpin agama islam dengan gelar amirudin kalifatullah
mukminin
7. Aceh Berjihad
Aceh dikenal karena adanya tsunami
tahun 2004 dan seburtan serambi mekkah. ibarat serambi mekkah merupakan daerah
dan kerajaan yang berdaulat. Tetapi kedaulatan terganggu karena keserakaan dan
dominasi belanda.dominasi dan kekejaman tersebut melahirkan Perang Aceh, perang terjadi pada tahun 1873-1912
a.Latar Belakang Perang Aceh
Aceh memiliki kedudukan yang strategis juga
menjadi pusat perdagangan. Daerahnnya luas dengan hasil penting seperti ladang,
hasil tambng, dan hasil hutan.karena itu dalam rangka mewujudkan pax
neerlandica belanda berambisi menguasai aceh.tetapi orang aceh dan para sultan
bersikeras mempertahankan aceh hal tersebut di dukung oleh traktat london hal
tersebut menjadi kendala belanda. Perkembangan politik yang semakin memohok
kesultanan aceh adalah ditandatanganinya traktat sumatera antara belanda dengan
inggris 2 november 1871. isi traktat tersebut antara lain inggris memberi
kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah
kekuasaannya diseluruh sumatera. Tahun 1873 Aceh mengirim Habib Abdurahman pergi ke Turki untuk meminta bantuan senjata.
Langkah-langkah tersebut diketahui
ole pihak belanda, kemudian Belanda mengancam dan mengultimatum
agar Kesultanan Aceh tunduk dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Tanggal 26 maret 1873 Aceh dinilai membangkang. Kemudian pecahlah pertempuran aceh melawan
Belanda. Para pejuang aceh dibawah pemerintahan Sultan Mahmud Syah II
mengobarkan semangat jihad angkat senjata untuk melawan kezaliman Belanda.
Persiapan acehalam menmghadapi pemerintahan
Hindia Belanda seperti pendirian pos-pos
pertahanan,dibangun kuta semacam benteng untuk memperkuat pertahanan wilayah, penyiapan sejumlah pasukan dan persenjataan.
b. Syahid atau Menang
Agresi belanda terjadi pada tanggal
5 April 1873. Tentara belanda dibawah pimpinan jendral Mayor J.H.R
kohler terus melakukan serangan terhadap pasukan Aceh. Pasukan
aceh terdiri dari ulebalang ulama,dan rakyat terus mendapat gempuran dari Belanda. Tanggal 14 April 1873 terjadi pertempuran sengit
dibawah pimpinan Teuku Imeung lueng
bata melawan tentara belanda dibawah pimpinan kohler untuk memperebutkan Masjid Raya Baiturahman.
Pasukan tersebut bershasil mengalahkan kohler dibawah pohon. Kemudian pon
tersebut dinamakan Kohler Boom.
Setelah melipatgandakan kekuataanya
tanggal 9 Desember 1873 belanda melakukan serangan atau agresi yang kedua.
Dipimpin oleh J.van Swieten. Tanggal 6 Januari 1874 masjid tersebut dibakar.
Tanggal 15 januari 1874 Belanda dapat menduduki istana
setelah dikosongkan sultan mahmud syah. Tanggal 28 januari sultan mahmud syah
meninggal dunia karena penyakit kolera.
Dengan jatuhnya masjid Baiturahamn Belanda mengakui bahwa Aceh merupakan daerah kekuasann belanda, namun Aceh tidak peduli. Dan Pada tahun 1884 mereka mengangkat putra
mahkota muhammad daud syah sebagai sultan Aceh. Semangat juang semakin meningkat
seiring pulangnya Habib Abdulrahman dari
turki tahun 1877. Kemudian belanda menambah kekuatannya dan berhasil mendesak
pasukan Habib Abdulrahman.
c. Perang Sabil
tahun 1884 muhammad daud syah telah
dewasa dan dinobatkan sebagai sultan. Pada waktu upacra penobatan ini para
pemuka Aceh memproklamirkan “ikrar prang sabil’ ( prang sabil). Dengan perang
sabil perlawanan rakyat Aceh semakin meluas. Di Aceh bagian barat tampil teuku
umar bersama istrinya cut nyak dien. Pertempuran sengit terjadi dimeulaho.
Beberapa por pertahan berhasil direbut umar. Strategi konsentrasi stelsel belum
efektif menghentikan perang Aceh. Tahun 1891 teungku cik di tiro meninggal,
tahun 1893 teuku umar menyerah pada belanda. Pada 29 maret 1896 teuku umar
berbalik melwan belanda. Peristiwa itu membuat belanda semakin marah dan geram.
Snouck horgronye agar melakukan kajian tentang seluk beluk kehidupan dan
semangat juang rakyat aceh. Oleh karena itu snouck horgronye mengusulkan beberapa cara:
a. Perlu memecah
belah persatuan dan kekuatan masyarakat aceh, sebab di lingkungan aceh terdapat
rasa persatuaan antara kaum bangsawan,ulama dan rakyat.
b. Menghadapi kaum
ulama yang fanatik dalam memimpin perlawanan harus dengan kekerasan,yaitu
dengan kekuatan senjata
c. Bersikap lunak
terhadap kaum bangsawan dan keluarganya diberi kesempatan untuk masuk kedalam
korps pamong praja dalam pemerintahan konial Belanda.
Genderang perang dimulai tahun
1899.perang ini berlangsung selama 10 tahun. Oleh karena
itu selama 10 tahu terakhir 1899-1909 di aceh disebut masa sepuluh tahun
berdarah (Tien bloedige jaren). Karena tekanan yang terus menerus januari 1903
sultan muhammad daud syah terpaksa menyerah. Cara licik ini berhasil dan
digunakan untuk mematahkan perlawanan panglima pop. lem dan tuanku raha
keumala. Tanggal 6 September panglima polem juga
menyarah. Tahun 1906 cut nyak dien berhasil ditangkap dibuang di sumedang, jawa
barat dan meninggal tanggal 8 November 1908. Pada tahun 1911 tangse
teungku ma’at tiro berhasil ditembak mati.
Pada tanggal 26 september 1910
terjadi pertempuran sengit di p\Paya Cicem. Pang
nanggru tewas dan Cut Nyak Mutia berhasil meloloskan diri. Perang aceh berakhir pada tahun 1912
namun sebenarnya perang itu berakhir pada tahun 1942.
8.Perang Batak
Di batak terdapat beberapa kelompok
batak. Misalnya batak toba, batak karo, batak simalungun, batak mandailing,
batak pakpak. Basis masyarakat batak berada di daerah kompleks perkampungan
yang disebut huta. Gabungan dari huta disebut horja. Kesatuan dari beberapa
bius itu terbentuklah satu wilayah kerajaan. Tahun 1870 yang menjadi raja
patuan bosar ompu pulo yang bergelar si singamangaraja XII. Masuknya dominasi
belanda ketanah batak disertai dengan penyebaran agama kristen. Namun hal
tersebut ditolak oleh raja si singamangaraja karena ditakutkan akan
menghilngkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang telah ada
secara turun temurun.
Dalam menghadapi perang melawan
belanda rakyat batak sudah menyiapkan benteng pertahanan seperti benteng alam
yang terdapat di dataran tinggi toba dan silindung. Dilur tembok ditanami bambu
berduru dan disebelah luarnya lagi dibuat selokan keliling yang cukup dalam.
Pertempuran pertama terjadi di bahal batu yang berhasil dimenangkan belanda.
Perang belanda semakin menyebar luas ke daerah-daerah lain. Dengan jumlah
pasuka yang cukup besar belanda mulai
mengepung bakkara, akhirnya benteng dan istana bakkara ditembaki
hujatan-hujatan senjata yang besar. Si singamangaraja berhasi meloloskan diri
dan menyingkir. Namun berhasil diburu belanda. Dengan kekuatannya belanda
berhasil menguasai tempat-tempat itu semua.
Juli tahun 1889 Si Singamangaja XII
kebbali angkat senjaata. Tetapi tanggal 4 desember 1899 huta puong jatuh ke
tangan belanda. Pasukan belanda dibawah pimpinan van daden mengadakan operasi
sapu bersih. Tahun 1907 belanda fokus menangkap si singamangaraja XII. Taggal
17 junio 1907 belanda berhasil menangkap si singamangaraja XII, dalam kleadan
terdesak dia dan putera puteranya melarikan diri. Namun dalam pertempuran
tersebut Si Singamangaraja berhasil tertembak mati, begitu juga puterinya dan
kedua puteranya sutan nagari dan patuan. Dengan demikian berakhirlah perlawanan
batak.
Narasumber Kelas XI-MIPA 3, SMA Negeri 1 Sekaran Kab Lamongan TP 2014-2015 :
1. Rahmad Nur Badarrudin (Ketua)
2. Kurniawan Dwi S (Anggota 1)
3. M. Iqbal Maulana (Anggota II)
4. Frida Elya N (Anggota III)
5. Khoirun Nisa (Anggota IV)
Tugas sejarah Indonesia dari:M.iqb al Maulana,Ku rniawan Dwi S,Rahmat Nur Badarrudin ,Frida Elya N,Khoirun Nissa
ASSALAMUALAIKUM WR WB untuk siswa Kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Sekaran Lamongan Tahun Pelajaran 2014-2015 Semester Ganjil ini, silahkan diskusi online ini dilanjutkan
BalasHapuswa'alaikum salam wr.wb
HapusNarasumber Kelas XI-MIPA 3, SMA Negeri 1 Sekaran Kab Lamongan TP 2014-2015 :
1. Rahmad Nur Badarrudin (Ketua)
2. Kurniawan Dwi S (Anggota 1)
3. M. Iqbal Maulana (Anggota II)
4. Frida Elya N (Anggota III)
5. Khoirun Nisa (Anggota IV)
kami siap menjawab pertanyaan teman-teman kelas XI MIPA 3
asslamualaikm wr wb....tntang prang aceh.. mngapa lbh disebt sbagai aceh brjihad?
Hapuswa'alaikum salam wr. wb
Hapuskarena provinsi aceh telah berjuang sekuat tenaga untuk membela agama dan menghancurkan kedzaliman serta kejahatan yang ada
Assalamu'alaikum wr.wb. Jelaskan apa yang menyebabkan hubungan dagang orang Minahasa & Spanyol terganggu pada abad ke-17?
BalasHapusWa'alaikum salam wr.wb.
Hapushubungan dagang antara keduanya mulai terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah berhasil menanamkan pengaruhnya di ternate. Bahkan gubermnur ternate simon cos mendapatkan kepercayaan dari batavia untuk membebaskan minahasa dari pengaruh spanyol. Simon cos kemudian menempatkan kapalnya di selat lembeh untuk mengawasi pantai timur minahasa. Para pedagang spanyol dan juga makasar yang bebas berdagang mulai tersungkir karena ulah VOC. Apalagi waktu itu spanyol harus meninggalkan kepulauan indonesia untuk menuju filipina.
Cukup itu yang bisa saya sampaikan
Assalaku'alaikum Wr. Wb
HapusTerima kasih atas jawabannya,,, Pengaruh apa yang ditanamkan VOC di ternate ?
Assalamualaiku wr wb
BalasHapussaya ingin bertanya pada narasumber .
Apa latar belakang perang batak?
wa'alaikum salam wr. wb.
HapusPerang Batak atau perang Si Singa Mangaraja dimulai dari tahun 1878 – 1907 yang terjadi selama 29 tahun. Perang batak ini terjadi disebabkan kedatangan bangsa Belanda kepedalaman Batak yang waktu itu dipimpin oleh Si Singa Mangaraja XII sebagai ahli waris dari Si Singa Mangaraja XI yang masih bebas dari bangsa Belanda. Daerah Batak ini terletak di Danau Toba dan sekitarnya, Batak merupakan sebuah daerah yang tentram dan damai karena terhindar dari pertentangan dan ketagangan dan juga masyarakat disekitar ini percaya kepada pemimpin mereka yang akan menjaga kesalamatan mereka semuanya.
Masyarakat sekitar sangat susah menerima pengaruh dari luar yang meraka anggap sebagai penganggu tradisi mereka, namun hal ini tidak bisa dihindari lagi karena pemerintahan Hindia Belanda selalu ingin memperluas pemerintahan mereka. Sebelumnya sudah ada juga pada masa VOC tetapi tidak begitu berpengaruh. Tapi sejak ahir abad ke XIX pemerintaha Hindia Belada selalu mengirim ekspedisi mereka untuk melakukan penaklukan dan pendudukan sehingga membentuk daerah pamong praja disana.
Setelah perang paderi berakhir, Hindia Belanda bergerak menuju daerah sekitar termasuk daerah sekitar Danau toba terjadilah pendudukan dan selanjutnya Hindia Belanda membentuk keresidenan disana. Dalam pebentukan keresidenan Daerah Batak yang berda disebelah utara dimasukan kedalam keresidenan Tapanuli termasu daerah Sipirok yang belum didudukinya dimasukan kedalam keresidenan tersebut dan beberapa kepala huta harus berjanji dan tundudk kepada pemerintahan Hindia Belanda. Setelah daerah Sipirok dan tapanuli di ambil alih oleh Belanda terbukalah jalan menuju Silidung dan Toba, sehingga kedaulatan tanah batak mulai terancam.
Pemerintaah Hindia Belanda mengirim beberapa Residen[1] untuk meneliti daerah perdalaman Batak. Dari penyelididkan diketahui Daerah batak belum memiliki agama resmi sehingga terniatlah oleh pihak Belanda untuk menyebarkana agama keristen ditanah Batak tersebut. Untuk kepentingan gama dikirimlah Dr.N.Van Der Tuuk, pada tahun 1849 ia sampai di Barus dan berusahan menyusup kedaerah Toba . kedatangannya disambut dengan kebencian oleh rakyat Toba sehingga ia hampir terbunuh tetapi karena menimpu rakyak ia mengaku sebagai keluarga Si Singa Mangaraja X yang tewas dalam perang paderi dan juga diperkuat oleh raja Lumbung ia bisa membebaskan diri dari ancaman tersebut. Tahun 1853 ia diterima oleh Si Singan Mangaraja XI di Bakkara. Sejak tahun 1960 agama keristen banya memasuki daerah Danau Toba pos – pos Zeding juga mulai berdiri didaerah tersebut. Sejalan dengan itu pemerintaha Hindia Belanda mengerkan pasukan meliternya ke daerah Barus dan Singkel dan memasukan perdalam Aceh. Dalam keadaan yang sama Si Singa Mangaraja XI meninggal dan digantikan dengan Patuang Bosar Ompu Pulo Batu yang bergelar SI Singan Mangaraja XII.
Melihat kondisi masyarakat sekitar Si Singa Mangaraja XI, takut agama keristen akan berkembang dan banyak dipeluk oleh rakyatnya, disisi lain ia juga takut kedudukankya tidak dianggap lagi maka yang ditakutkan lagi oleh Si Singa Mangaraja terputusnya hubungan antara rakyat dan pimpinan negerinya yang dahulu sangat ketat sehingga hal inilah yang menyebabakan Si Singa Mangaraja berusaha untuk mengusir Belanda dari tanah Batak.
assalamualaikum wr wb
BalasHapussaya ingin bertanya kepada narasumber . kenapa terjadi perang sabil ?
Wa'alaikum salam wr.wb
HapusAwal mula perang ini dikarenakan
Hubungan Aceh dengan Belanda telah
memburuk jauh sebelum tahun 1873. Kian
hari hubungan itu semakin memburuk
yang ditandai dengan terjadinya
berbagai peristiwa penyerobotan kapal
yang dilakukan baik oleh pihak Belanda
maupun Aceh. Hal ini dipicu oleh nafsu
penjajahan Belanda yang sejak
bertahun-tahun yang lalu secara
sepihak menyerobot wilayah-wilayah
kekuasaan Aceh sedikit demi sedikit.
Puncak dari ketegangan pra Perang
Sabil ini adalah dengan diutusnya
seorang pejabat Belanda untuk Sultan
Aceh, yang bernama Niuwenhujzen.
Niuwenhujzen diutus untuk mewakili
Gubernur Jenderal Hindia Belanda
dengan surat tugas tertanggal 4 Maret
1873. Pokok-pokok isi dari surat tugas itu
adalah: “bahwa Aceh telah meminta
bantuan kepada negeri asing untuk
melawan Belanda, maksud ini
diselubunginya dengan jalan
mengirimkan utusan kepada Residen
Belanda di Riau kepada siapa telah
dinyatakan keinginan meneruskan
persahabatan… bahwa Aceh sudah
melanggar pasal 1 Perjanjian
Persahabatan dan Perdamaian tanggal
30 Maret 1857… bahwa Belanda ingin
memiliki Sumatera dengan tenteram,
untuk mana diperlukan mengakhiri
kesamar-samaran kekuasaan Aceh.”
Karena hal-hal di atas, maka diutuslah
Niuwenhujzen dengan tugas sebagai
berikut: “Pergi ke Aceh untuk menuntut
penjelasan kepada pemerintah
kerajaan tersebut terhadap (apa yang
disebut oleh surat tugas itu)
“kecurangan” (“trouweloos gedrag”) dan
untuk menuntut supaya Aceh mengakui
kedaulatan Belanda.”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya ingin bertanya mengapa Christina Martha Tiahahu tewas dan jasadnya dibuang ke laut? Mohon dijawab dengan sebenar benarnya terima kasih
Wa'alaikum salam wr.wb.
HapusJasadnya dibuang kelaut agar masyarakat tidak mengetahui bahwa christina martha sudah tewas supaya masyarakat bisa membakar semangat melawan belanda
Maaf kurniawan dwi itu hanya menjawab pertanyaan mengapa Christina Martha Tiahahu jasadnuya di buang ke laut, lalu apa jawaban dari pertanyaan
HapusMengapa Christina tiahahu bisa tewas?
Christina tiahahu bisa tewas dikarenakan kesehatan Martha Christina Tiahahu semakin memburuk,dan beliau menolak makan dan pengobatan.
HapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya ingin bertanya,Apa penyebab terjadinya perang tornado?
Bahwa hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya perang antara orang Minahasa dengan kompani Belanda, antara lain dipengaruhi oleh sikap antipati seluruh Walak di Minahasa khususnya Walak Tondano atas kedatangan kolonial Belanda yang dianggap sama dengan kolonial asing sebelumnya, yakni orang Tasikela (Portugis dan Spanyol) yang telah membunuh beberapa Tona’as, antara lain Mononimbar dan Rakian dari Tondano dan Tona’as Umboh dari Tomohon, serta adanya pemerkosaan terhadap perempuan (Wewene) Minahasa. Hal ini menimbulkan kesan bahwa semua orang kulit putih (kolonial) memiliki perangai yang sama alias kejam. Demikian juga pada perang ketiga, dipicu oleh tertangkapnya Ukung Pangalila kepala Walak Tondano, dan Ukung Sumondak kepala Walak Tompaso.
HapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya ingin bertanya, Bagaimana jalannya perang yang dipimpin oleh pattimura?
a. Perlawanan Rakyat Maluku Melawan VOC
HapusPada tahun 1605 Belanda mulai memasuki wilayah Maluku dan berhasil merebut benteng Portugis di Ambon. Praktik monopoli dengan sistem pelayaran hongi menimbulkan kesengsaran rakyat. Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah pimpinan Kakiali, Kapten Hitu. Perlawanan segera meluas ke berbagai daerah. Oleh karena kedudukan VOC terancam, maka Gubernur Jederal Van Diemen dari Batavia dua kali datang ke Maluku (1637 dan 1638) untuk menegakkan kekuasaan Kompeni. Untuk mematahkan perlawanan rakyat Maluku, Kompeni menjanjikan akan memberikan hadiah besar kepada siapa saja yang dapat membunuh Kakiali. Akhirnya seorang pengkhianat berhasil membunuh Kakiali.
Dengan gugurnya Kakiali, untuk sementara Belanda berhasil mematahkan perlawanan rakyat Maluku, sebab setelah itu muncul lagi perlawanan sengit dari orang-orang Hitu di bawah pimpinan Telukabesi. Perlawanan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Pada tahun 1650 muncul perlawanan di Ambon yang dipimpin oleh Saidi. Perlawanan meluas ke daerah lain, seperti Seram, Maluku, dan Saparua. Pihak Belanda agak terdesak, kemudian minta bantuan ke Batavia. Pada bulan Juli 1655 bala bantuan datang di bawah pimpinan Vlaming van Oasthoom dan terjadilah pertempuran sengit di Howamohel. Pasukan rakyat terdesak, Saidi tertangkap dan dihukum mati, maka patahlah perlawanan rakyat Maluku.
Sampai akhir abad ke-17 tidak ada lagi perlawanan menentang VOC. Pada akhir abad ke-18, muncul lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Jamaluddin, namun segera dapat ditangkap dan diasingkan ke Sailan (Sri Langka). Menjelang akhir abad ke-18 (1797) muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Nuku dari Tidore. Sultan Nuku berhasil merebut kembali Tidore dari tangan VOC. Akan tetapi setelah Sultan Nuku meninggal (1805), VOC dapat menguasai kembali wilayah Tidore.
Perlawanan Pattimura (1817). Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota kecil di dekat pulau Ambon. Sebab-sebab terjadinya perlawanan terhadap Belanda adalah :
Rakyat Maluku menolak kehadiran Belanda karena pengalaman mereka yang menderita dibawah VOC
Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku dengan diberlakukannya kembali penyerahan wajib dan kerja wajib
Dikuasainya benteng Duursteide oleh pasukan Belanda
Akibat penderitaan yang panjang rakyat menetang Belanda dibawah pimpinan Thomas Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan membakar perahu-perahu milik Belanda di pelabuhan Porto. Selanjutnya rakyat menyerang penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh rakyat Maluku.
Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Nopember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan rakyat Maluku.
assalamu'alaikum wr. wb
BalasHapussaya ingin bertanya khusus Frida elya N,jelaskan tentang perang puputan di bali
Assalamualaikum wr wb
BalasHapusSaya akan bertanya kepada kalian
Jelaskan bagaimana jatuhnya benteng Duurstedo ke tangan para pejuang Maluku
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya ingin bertanya,Mengapa orang-orang minahasa memberi nama perkampungan baru di daratan dengan nama minawanua(ibu negeri)?
wa'alaikum salam wr.wb
BalasHapussaya akan menjawab prtanyaan saudari mega
Abad ke 19 bali sudah berkembang kerajaan-kerajaan berdaulat. Contohnya Kerajan Buleleng dll. Pada masa Gubernur Jenderal Daendels ada kontak dengan kerajaan bali menyangkut hubungan dagang dan sewa. Tapi Hindia Belanda ingin menanamkan pengaruh dan berkuasa di bali. Pertama G.A Granpre moliere misi ekonomi, kedua huskus koopman misi politik. Misi ekonomi jauh lebih berhasil dari pada misi politik namun terus di usahakan dan di capai perjanjian antara raja bali dan belanda.perjanjian kontrak antara raja-raja bali dengan belanda seputar hukum tawan karang agar di hapuskan.
Karena kelihaian belanda raja-raja bali dapat menerima perjanjian untuk meratifikasi penghapusan hukum tawan karang.tahun 1844 raja Buleleng dan Karang Asem belum melaksanakan perjanjian tersebut dibuktikan dengan perampasan atas isi 2 kapal belanda yang terdampar dipantai sangsit (Buleleng) dan Jembrana (buleleng ) . belnda memaksa raja Buleleng untuk melaksanakan perjanjian tersebut,benda juga memaksa untuk membayar ganti rugi antas kapal belanda. Pihak buleleng menolak dengan tegas tuntutan tersebut yang menyebabkan perang terjadi. Pati Ktut Jelantik mempersiapkan pos-pos dan prajurit . buleleng juga mendapat dukungan dari kerajaan karang asem dan klungkung. Tanggal 27 juli 1846 1.700 pasukan barat menyerbu kampung-kampung tepi pantai ada juga pasukan laut dengan kapal selam. Karena persenjataan belanda lebih lengkap dan modern pejuang buleleng demakin terdesak dan jebol . ibu kota singaraja dikuasai belanda. Kemudian belanda mendesak untuk menandatangani perjanjian tanggal 6 juli 1846 yang isinya 1.dalam waktu 3 bulan,raja buleleng harus menghancurkan semua benteng buleleng yang pernah digunakan dan tidak boleh membangun benteng baru, 2.raja buleleng harus membayar ganti rugi dari biaya perang yang telah dikeluarkan belanda,sejumlah 75.000 gulden,dan raja harus menyerahkan I Gusti Ktut Jelantik kepada pemerintah belanda,3. Belanda diizinkan menempatkan pasukannya di Buleleng.
Assalamualaikum wr. wb. saya ingin bertanya, Jelaskan secara singkat latar belakang perang Aceh !
BalasHapuswa'alaikum salam wr. wb
Hapuslatar belakang perang aceh dikarenakan wilayah aceh memiliki kedudukan yang strategis juga menjadi pusat perdagangan. Daerahnnya luas dengan hasil penting seperti ladang, hasil tambng, dan hasil hutan.karena itu dalam rangka mewujudkan pax neerlandica belanda berambisi menguasai aceh.tetapi orang aceh dan para sultan bersikeras mempertahankan aceh hal tersebut di dukung oleh traktat london hal tersebut menjadi kendala belanda. Perkembangan politik yang semakin memohok kesultanan aceh adalah ditandatanganinya traktat sumatera antara belanda dengan inggris 2 november 1871. isi traktat tersebut antara lain inggris memberi kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya diseluruh sumatera. Tahun 1873 Aceh mengirim Habib Abdurahman pergi ke Turki untuk meminta bantuan senjata.
Langkah-langkah tersebut diketahui ole pihak belanda, kemudian Belanda mengancam dan mengultimatum agar Kesultanan Aceh tunduk dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Tanggal 26 maret 1873 Aceh dinilai membangkang. Kemudian pecahlah pertempuran aceh melawan Belanda. Para pejuang aceh dibawah pemerintahan Sultan Mahmud Syah II mengobarkan semangat jihad angkat senjata untuk melawan kezaliman Belanda.
Persiapan acehalam menmghadapi pemerintahan Hindia Belanda seperti pendirian pos-pos pertahanan,dibangun kuta semacam benteng untuk memperkuat pertahanan wilayah, penyiapan sejumlah pasukan dan persenjataan.
Assalamu'alaikum wr. wb. Saya ingin bertanya Jelaskan perang padri fase pertama !
BalasHapusWa'alaikum salam wr.wb.
HapusPerang padri fase pertama (1821
- 1825) terjadi di kota Lawas,
kemudian berkembang ke daerah
lainnya seperti Alahan Panjang. Pada
peperangan tersebut, kaum Padri
dipimpin oleh Datuk Bandaro bertempur
melawan kaum Adat yang dipimpin oleh
Datuk Sati. Setelah Datuk Bandaro
meninggal dunia, pucuk pimpinan
dipegang oleh Malim Basa (Tuanku
Imam Bonjol) dan dibantu oleh Tuanku
Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku
Nan Cerdik, dan Tuanku Nan Gapuk.
Pada awal peperangan ini, kaum Adat
mulai terdesak kemudian meminta
bantuan kepada Belanda untuk
menghadapi kaum Padri. Pada tahun
1821, kaum Padri menyerbu pos
Belanda di Semawang dan
mengacaukan kedudukan Belanda di
daerah Lintau.
Untuk lebih menguasai medan
pertempuran, Belanda membangun
benteng pertahanan di Batu Sangkar
dengan nama Fort Von der Capellen.
Pasukan Belanda beberapa kali
menyerang pasukan Padri di daerah
Lintau, namun tidak pernah berhasil.
Pada tahun 1822, di daerah Baso
terjadi pertempuran antara pasukan
Padri yang dipimpin oleh Tuanku Nan
Renceh melawan pasukan Belanda dan
kemudian pada tahun 1823 terjadi
pertempuran lagi di Bonio dan Agam.
Pada pertempuran kali ini, pihak
Belanda dapat merebut benteng
pertahanan kaum Padri. Meskipun
demikian, Belanda belum memperoleh
kemenangan.
Pada tahun 1825, kedudukan Belanda
mulai sulit karena harus berhadapan
dengan kaum Padri dan juga harus
menghadapi pasukan Diponegoro di
Jawa Tengah yang cukup berat. Oleh
karena itu, pihak Belanda berusaha
mengadakan gencatan senjata dan
membuat perundingan dengan kaum
Padri.
Akhirnya, pada bulan November 1825,
Belanda dan kaum Padri
menandatangani perjanjian damai
yang berisi tentang pengakuan
Belanda atas beberapa daerah sebagai
wilayah kaum Padri dan untuk
sementara peperangan gelombang
pertama berakhir.
assalamualikum wr wb
BalasHapussaya ingin bertanya kpd narasumber
bagaimana usulan dari snoukck horgronye untuk mengalahkan pejuang aceh
assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya ingin bertanya kpd narasumber
bagaimana jalanya perang tondano I
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya mau bertanya
jelaskan latar belakang perang bali
wa'alaikum salam wr.wb
HapusLatar Belakang
Tahun 1843 I Gusti Ngurah Made dan I Gusti Ketut Jelantik Gungsir memerintah kerajaan Buleleng dengan mencanangkan hak Tawan Karang. Yang berisi merampas perahu asing beserta isinya yang terdampar di wilayah kerajaan.
Pada tahun 1844 kapal Belanda terdampar di pantai Sangsit di wilayah Buleleng bagian timur. Dan kapal itu dikenakan Hak Tawan Karang. Asisten residen Banyuwangi, yaitu Ravia de Lignij, datang ke Bali untuk membuat perjanjian penghapusan hak Tawan Karang dan menuntut agar kerajaan-kerajaan di Bali tunduk pada kekuasaan Belanda. Tetapi raja Buleleng dan patihnya menolak kedua tuntutan itu.
Karena tuntutannya tidak diindahkan oleh Raja Buleleng,kemudian Belanda menggunakan dalih kejadian ini dan menyerang kerajaan Buleleng.pantai Buleleng diblokadekanan,istana Raja ditembaki dengan meriam dari pantai. Dan Belanda mendaratkan pasukannya di Buleleng. Disamping itu,Buleleng tidak dapat menghambat majunya laskar Belanda.
Akhirnya Belanda pada tanggal 24 Juni 1846 menyampaikan ultimatum kepada Raja Buleleng. Yakni dalam 3x24 jam Raja Buleleng harus mengakui kekuasaan dan melindungi perdagangan Belanda. Korbanpun berjatuhan,dan akhirnya Belanda dapat menduduki satu per satu daerah-daerah disekitar istana. I GUSTI MADE KARANGASEM menghadapi situasi ini kemudian mengambil siasat pura-pura menyerah dan tunduk kepada Belanda.
Pada tanggal 27 Juni 1846, Belanda mendatangkan pasukan dan mendarat di pantai kerajaan Buleleng. Karena kalah dalam persenjataan, Belanda berhasil merebut benteng dan menduduki istana Buleleng. Raja Buleleng dan patih Jelantik mundur ke Benteng Jagaraga. Mereka mengadakan perjanjian perdamaian. Perjanjian itu hanya untuk mengatur siasat guna mempersiapkan pasukan yang lebihbesar dan kuat. Kemudian mereka menyerbu pos-pos Belanda dan menyebut senjata mereka.
Pada bulan Maret 1848, Belanda mengirimkan kembali pasukan yang kedua dibawah pimpinan Mayor Jenderal Van der Wijk.
Mereka menuntut agar Raja-raja Bali menyerahkan serdadu Belanda dan para tahanan yang melarikan diri, serta minta maaf. Merasa tuntutan diabaikan, jadilah pertempuran hebat. Pertempuran ini berhasil mendesak pasukan Bali, sehingga pasukan Bali mundur ke benteng jagaraga.Pasukan Bali memusatkan pertahanannya di benteng ini. Di Jagaraga ini tentara Bali berhasil menahan serangan tentara Belanda, bahkan tentara Belanda mundur kembali ke Pantai.
Pada tahun 1849 ekspedisi yang ke 3 dikirimkan kembali dengankeuatan kurang lebih 5000 pasukan, baik dari darat maupun laut. Tentara ini kembali mendarat di Buleleng. Dari buleleng kemudian menuju Singaraja untuk mengadakan perundingan – perundingan dengan kerajaan buleleng/karang asem. Perundingan mengalami kegagalan karna Belanda selalu menuntut agar Bali tunduk pada Belanda. Akibatnya, pertempuran meletus kembali dengan diserbunya Benteng Jagaraga oleh Belanda. Tentara Bali berusaha mempertahankan benteng Jagaraga, dengan semangat Perang Puputan, yakni perang habis-habisan sampai semua pasukan gugur. Akhirnya pasukan Belanda dibawah pimpinan Jendral Michaels berhasil merebut benteng Jagaraga.
Setelah itu, perlawanan sebenarnya masih tetap berlangsung, tetapi sudah tidak begitu berarti bagi Belanda. Sejak tahun 1849, Kerajaan-kerajaan Bali menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Hindia-Belanda.
assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya mau bertanya
jelaskan latar belakang perang padri
wa'alaikum salam wr.wb
Hapusperang padri(1821-1837)
Pada abad ke-19 islam berkembang pesat di daerah minangkabau.tokoh tokoh islam berusaha menjalankan ajaran islam sesuai al-quran dan hadis. Gerakan mereka kemudian dinamakan gerakan padre. Gerakan ini bertujuan untuk memperbaiki masyarakat minangkabau dan mengembalikan mereka agar sesuai dengan ajaran islam.gerakan ini mendapat sambutan baik dikalangan ulama, tetapi mendapat pertentangan dari kaum adat. umum terjadi perang padre adalah a) Pertentangan antara kaum padri dan kaum adat. b) Belanda membantu kaum adat. Perang pertama antara kaum padre dan kaum adat terjadi di kota lawas, kemudian meluas ke kota lain. Pemimpin kaumpadri antara lain dato’ bandaro,tuanku nak cerdik,tuanku nan renceh, dato’malim basa (imam bonjol). Adapun kaum adat dipimpin oleh dato’sati . pada perang tersebut kaum adat terdesak, kemudian meminta bantuan kepada belanda. Perang yang terjadi dapat dibagi menjadi dua tahap.
A)tahap pertama (1821-1825)
Pada tahap ini, peperangan terjadi antara kaum padre dan kaum adat yang dibantu oleh belanda. Menghadapi belanda yang bersenjata lengkap,kaum padri menggunakan siasat gerilya.medudukan belanda makin sulit , kemudian membujuk kaum padri untuk berdamai. Pada tanggal 15 nopember 1825 di padang diadakan perjanjian perdamaian dan dan tentara belanda ditarik dari Sumatra dan dipusatkan untuk menumpas perlawanan diponegoro di jawa.
B)tahap kedua(1830-1837)
Setelah perang di ponerogo selesai , belanda mulai melanggar perjanjian dan perang padri berkobar kembali. Pada perang ini,kaum padri dan kaum adat bersatu melawan belanda. Mula-mula kaum padri mendapat banyak kemenangan. Pada tahun 1834 belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat pertahanan kaum padri di bonjol. Pada tanggal 25 oktober 1837, tuanku imam bonjol tertangkap ,kemudian diasingkan di minahasa sampai wafatnya. Dengan menyerahnya imam bonjol bukan berarti perang selesai,perang tetap berlanjut walaupun tidak lagi mengganggu usaha belanda untuk menguasai minangkabau.
assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya mau bertanya
jelaskan dasar terjadinya perang diponegoro
assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya mau bertanya
jelaskan jalanya perang padri
assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya mau bertanya
jelaskan jalanya perang padri
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya ingin bertanya,Apa yang melatar belakangi perang tondano II dan sebutkan pahlawan Indonesia yang ikut membela tanah air?
Assalamualaikum
BalasHapusSaya ingin bertanya sebenarnya apa saja tujuan dari terjadinya perang tondano dan padri?