Jumat, 11 Mei 2012
Tradisi Sejarah pada Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
A. Pewarisan Pengalaman pada Masyarakal Sebelum Mengenal Tulisan
Kamu telah mengetahui, bahwa sejarah adalah segala aktivitas manusia di masa lampau, yang mempunyai dampak sosial. Objek penelitian sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh manusia. Itulah pengalaman, agar lebih konkret, kita ambil salah satu contoh pengalaman pengetahuan bercocok tanam. Kemampuan ini merupakan revolusi dalam kehidupan manusia. Semula, manusia bersifat nomaden yaitu kebudayaan berpindah tempat karena mengejar hewan buruan. Dengan mengenal sistem bercocok tanam, mereka kini menetap membentuk desa dan masyarakat. Lalu, bagaimana pengetahuan bercocok tanam itu dibudayakan? Simaklah ilustrasi berikut ini.
Suatu hari, manusia pa,da zaman dahulu menyimpan biji-bijian di dalam gua dan meninggalkannya selama be-berapa hari. Karena keadaan gua yang lembap, biji-biji itu berkecambah, dan akhirnya berubah menjadi tanaman.
Ketika si pemilik kembali ke gua, ia terkejut melihat biji-bijinya berubah menjadi tanaman. Hal ini menimbulkan pemikiran bahwa biji-bijian itu dapat ditanam dan dibudidayakan. Pengetahuan ini ia praktikkan dan ternyata memberi keuntungan. Pengalaman ini ia sampai-kan kepada kerabatnya sehingga penge¬tahuan ini menyebar melampaui batas geografi.
Nah, sekarang kamu telah menge-tahui bagaimana proses transfer penge¬tahuan dalam masyarakat sebelum mengenal tulisan, bukan? Proses itu terjadi secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Karena mereka belum mengenal tulisan, maka proses itu tidak dapat terdokumentasikan. Tidak ada satu pun bukti tertulis yang bisa kita jadikan sumber untuk bisa merekonstruksi, bagaimana cara masyarakat itu bisa mewariskan pengalaman (pengetahuan) masa lalunya.
Salah satu cara yang bisa membantu adalah dengan mengamati peninggalan arkeologinya. Tetapi ini akan kamu pelajari bila kamu kuliah di jurusan arkeologi. Nah, sebagai gantinya kita bisa melakukan metode sejarah lisan. Bukankah di sekitar kita masih ada masyarakat yang belum mengenal baca tulis, tetapi mereka mempunyai beragam pengetahuan yang bisa mereka wariskan kepada anak turunnya?
B. Tradisi pada Masyarakal Sebelum Mengenal Tulisan
Tradi.si pada masyarakal sebelum mengenal lulisan berbentuk tradisi lisan, yaitu kesaksian masa lampau yang dengan sengaja diwariskan dari mulut ke mulut. Tradisi itu disampaikan melalui cerita-cerita yang disampaikan oleh orang yang dianggap tua kepada mereka yang lebih muda. Ini adalah salah satu model pendidikan pada masa itu. Tradisi itu diceritakan pada saat tertentu, misalnya pada saat pesta bulan purnama di mana seluruh warga berkumpul. Secara lebih formal, tradisi itu disampaikan pada sebuah ritual seperti kelahiran anak, inisiasi calon tetua, pemberian sesaji, dan lain-lain.
Lalu, apa saja bentuk tradisi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan itu? Secara prinsip, tradisi lisan itu bisa dikelompokkan menjadi dua bagian. Yaitu tradisi yang didasarkan atas kenyataan, faktual sehingga disebut tradisi sejarah, dan tradisi yang berbentuk tradisi kesusastraan. Berikut akan kita analisis satu per satu.
1). Tradisi Sejarah
Tradisi sejarah terbentuk karena adanya peristiwa sejarah. Kamu tentu telah mengetahui apa arti sejarah. Tetapi, mungkinkah masyarakat yang belum mengenal tulisan itu bisa mengalami peristiwa sejarah? Mengapa tidak?
Coba kamu analisis sekali lagi, ilustrasi tentang munculnya pengetahuan bercocok tanam, lalu temukan apa peristiwa sejarahnya. Ya, peristiwa sejarahnya adalah saat mereka menemukan biji-bijian yang mereka simpan berubah menjadi tanaman. Keterkejutan mereka setelah melihat fenomena itu melahirkan getaran jiwa yang dalam antropologi disebut religius emotion atau emosi keagamaan. Mereka mulai menyadari adanya "kekuatan lain" yang memengaruhi kehidupan mereka. Inilah yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas religi, yaitu aktivitas-aktivitas yang didorong oleh adanya kepercayaan terhadap kekuatan adikodrati di atas manusia. Implikasinya adalah, segala sesuatu (benda, tempat, tindakan, dan lain-lain) dianggap memiliki sacred value atau nilai keramat.
Keseluruhan aktivitas manusia di atas itulah yang melahirkan upacara. Di dalam sebuah upacara biasanya terdiri banyak unsur. Unsur itu antara lain bersaji, berkorban, berdoa, makan bersama makanan yang telah disucikan dengan doa, menari, menyanyi, berprosesi atau pawai, memainkan drama suci, berpuasa, mengaburkan pikiran seperti mabuk, bertapa, dan bersemadi. Antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak ada persamaan di dalam unsur-unsur upacaranya. Masing-masing memiliki rangkaian upacara dan ciri khas sendiri-sendiri.
Nah, di dalam upacara keagamaan itu terkandung beberapa aspek. Pertama, di mana upacara keagamaan itu dilakukan (tempat), kedua, kapan berlangsungnya upacara (waktu), ketiga, apa saja yang diperlukan saat upacara (benda/alat), dan keempat, siapa saja yang terlibat dalam upacara (tokoh/umat). Agar lebih konkret, mart kita amati bagaimana tradisi sejarah dilaksanakan oleh penduduk Siberut di Kepulauan Mentawai.
2). Tradisi Kesusastraan
Sesuai dengan namanya, tradisi ini memang dekat dengan bidang kesusastraan meliputi peribahasa-peribahasa, ungkapan-ungkapan, nyanyian-nyanyian, dan lirik. Tradisi-tradisi ini biasanya terangkai dalambentuk doa-doa suci, yang biasa digunakan pada pelaksanaan upacara- upacara keagamaan yang diadakan untuk kepentingan adat. Di antara daerah-daerah di Indonesia yang kaya dengan tradisi tersebut adalah Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara. Bagi orang Kayan di Kalimantan, pertunjukan lagu merupakan upacara keagamaan dan karya sent. Semehtara itu, bagi suku Dou Danga di Pulau Rote, dikenal bini yaitu gumaman upacara yang mencakup gubahan asal usul padi, perputaran matahari dan bulan serta kematian.
Di masyarakat Sunda dikenal adanya puisi rakyat yang mempunyai fungsi sebagai sindiran, sehingga disebut sesindiran. Mereka membagi sesindiran menjadi dua bagian yaitu paparikan dan wawangsalan.
Di dalam masyarakat Biak di Teluk Cenderawasih terdapat tradisi lisan yang disebut WOT. Tradisi wor antara lain berfungsi sebagai tanda kemenangan dalam sebuah pertempuran, per-jalanan niaga, perkawinan, dan peralihan dalam kehidupan seorang anak. Pertunjukan wor biasanya dilakukan dalam se¬buah pesta, di mana gerakan, tarian, nyanyian, dan musik dipadukan dengan irama tifa (tambur).
Menurut orang Biak tradisi wor dibagi menjadi tiga kelompok.
a) Berdasarkan lagu meliputi kakaren (lagu pembuka), beyuser (lagu cerita), dow manun (lagu perang), dan yerisan / sandia / dow arbur (lagu tarian).
b) Berdasar irama meliputi kadwor (pucuk) dan fuar (akar). Suara tunggal mengantarkan lagu baru, suara kedua menjawabnya dan penyanyi lain mengikuti membentuk sisi berlawanan. Satu kelompok menyanyikan kadwor, kelompok yang lain menyanyikan fuar dengan diiringi tifa. Lagu dinyanyikan tanpa ada pemimpin dan setiap penyanyi membuat variasi nada, sehingga bersifat heterofoni (campuran titi nada). Antara kelompok kadwor dan fuar sating bersahutan dan menarik perhatian.
c) Berdasar fungsinya tradisi ini berguna untuk mempererat ikatan kemasyarakatan. Lagu-lagu dinyanyikan pada suatu pesta sebagai hadiah bagi tuan rumah, yang dibalas dengan beraneka sajian. Itulah beberapa contoh tradisi kesusastraan dalam masyarakat sebelum mengenal tulisan di Indonesia. Tradisi-tradisi itu sebagian telah hilang dan sebagian telah bisa terdokumentasikan. Dengan menganalisis tradisi-tradisi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan, kita bisa menemukan beragam pengetahuan yang hidup dan berkembang pada masa itu. Pengetahuan itu meliputi beragam keahlian, pendidikan, lingkungan, dan tain-lain, yang bisa dijadikan warisan pengetahuan bagi generasi selanjutnya
c. Jejak Sejarah di dalam Folklor
Kamu lelah mcngetahui bahwa salah satu fungsi dari sejarah adalah untuk merekonstruksi peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Rekonstruksi itu bisa terpenuhi apabila syarat-syarat penelitian sejarah telah tersedia dan dijalankan sesuai kaidah keilmuan sejarah.
Permasalahan baru muncul ketika kita akan merekonstruksi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, yang berarti bahwa peristiwa-peristiwa yang mereka alami belum terdokumentasikan. Lalu, bahan-bahan sejarah apa yang bisa kita jadikan pijakan penelitian dan rekonstruksi masa lalu masyarakat yang belum mengenal tulisan? Ada dua cara yang bisa membantu kita dalam merekonstruksi masa lalu dari masyarakat yang belum menge-nal tulisan.
Pertama, secara arkeologis. Dalam hal ini, kita menganalisis benda-benda peninggalan masyarakat pada masa itu. Misalnya, tempat-tempat pemujaan, patung, perkakas rumah tangga, peralatan upacara, dan peralatan kehidupan lainnya. Penelitian mengenai hal ini, lebih lanjut akan kamu temui bila kamu belajar pada jurusan Arkeologi di bangku perguruan tinggi.
Kediia, secara antropologis. Di sini kita bisa merekonstruksi kehidupan masyarakat pada masa sebelum mengenal tulisan dengan cara menganalisis adat istiadat dan kepercayaannya. Ilmu Antropologi bisa membantu ilmu Sejarah dalam mengungkap masa lalu kehidupan suatu masyarakat. Dengan cara inilah, kita berusaha menemukan jejak sejarah dalam berbagai adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun namun tidak dibukukan, atau yang biasa disebut dengan folklor.
Dalam istilah antropologi, folklor adalah sebagian kebudayaan suatu bangsa yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Folklor itu berkembang sesuai dengan tingkat religi masyarakat. Hal ini, karena kerjanya folklor tidak terlepas dari hasil pemikiran dari manusia. Oleh karena itu, dengan menganalisis folklor kita bisa meraba bagaimana perkembangan kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Di antara ciri-ciri folklor, yaitu: folklor diciptakan, disebarkan, dan diwariskan secara lisan (dari mulut ke mulut); tersebar di wilayah (daerah) tertentu; folklor terdiri atas banyak versi; tidak diketahui penciptanya; serta mengandung pesan moral.
Profesor Dr. James Dananjaya pakar foklor (lahir di Jakarta 13 April 1934) menggolongkan folklor menjadi tiga, yaitu:
1. Folklor Lisan
Folklor lisan adalah folklor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan. Contohnya: bahasa rakyat (logat, julukan), ungkapan tradisional (peribahasa, pepatah), pertanyaan tradisional (teka-teki), puisi rakyat (pantun, syair), cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng), dan nyanyian rakyat (disebut juga dengan lagu-lagu dari berbagai daerah).
2. Folklor Sebagian Lisan
Folklor sebagian lisan adalah folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan iisan. Contoh folklor sebagian lisan antara lain kepercayaan rakyat, permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, adat istiadat, upacara, dan pesta rakyat.
3. Foklor bukan lisan
Foklor bukan lisan adalah foklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Contoh foklor ini adalah arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, musik rakyat, masakan dan minuman rakyat, serta obat-obat tradisional. Sedangkan menurut Pudentia MPSS (Ketua Asosiasi Tradisi Lisan, ATL), folklor itu dibagi menjadi duajenis yaitu folklor tulisan (keberaksaraan) dan lisan. Yang termasuk folklor tulisan antara lain arsitektur rakyat, kerajinan tangan, tenun tradisional, dan musik tradisional. Sedangkan folklor lisan meliputi cerita rakyat, legenda, mite, dongeng, hukum tidak tertulis, dan pengobatan.
Agar lebih fokus, maka pembelajaran ini akan kita mulai dengan menganalisis berbagai folklor yang hidup dalam kehidupan suku bangsa-suku bangsa di Indonesia. Bahan-bahan yang kita gunakan adalah dongeng-dongeng suci (mitologi). Biasanya berkisah tentang penciptaan alam dan manusia oleh dewa-dewa dalam religi asli. Selain itn, kita jnga akan mencoba menemukan jejak sejarah di dalam legenda, npacara, dan lagu yang ada di berbagai daerah.
Folklor biasanya penuh dengan keajaiban atau kemnstahilan bagi masyarakat sekarang, yang jauh dari fakta sejarah. Namnn, dengan menginterpretasi dan menerjemahkan serta mencari artinya, kita bisa menemukan data-data yang bisa menuntun kita untuk menemukan fakta sejarah yang ada di balik folklor. Sesuai dengan sifatnya, folklor tersebut memang bisa hidup secara lisan dari generasi ke genrirasi. Dari sinilah, kita bisa merekam cerita rakyat yang bisa digunakan untuk penelitian sejarah lisan.
Secara umum, folklore mengandung unsur-unsur mite, legenda, upacara, dan lagu. Berikut ini penjelasan masing-masing secara lebih detail.
1) Mitos
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga), mitos adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci dan banyak mengandung hal-hal yang ajaib, serta umumnya ditokohi oleh dewa. Sedangkan mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia, serta bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Apa yang bisa kamu petik dari kedua pengertian di atas? Mite dan mitos bukanlah sejarah, tetapi di dalam keduanya terkandung unsur-unsur sejarah. Untuk menemukan unsur-unsur sejarah itu diperlukan pemahaman yang mendalam tentang masyarakat di mana mite itu hidup, penelitian tentang isi cerita, dan kemampuan menghubungkan dengan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya. Dari situlah, kita baru bisa menemukan jejak sejarah.
Mite yang hidup di Indonesia biasanya bercerita tentang proses terciptanya alam semesta (kosmogony), asal usul dan silsilah para dewa (theogony), penciptaan manusia pertama dan pembawa kebudayaan, .asal usul makanan pokok (padi), dan sebagainya. Berikut salah satu mite yang hidup di Jawa.
Konon, pada masa dahulu kala Pulau Jawa belum berpenghuni sehingga mudah terombang-anibing terkena ombak laut. Hanya Bathara Guru dan Bathari Parameswari yang berani menempatinya. Maka agar Pulau Jawa menjadi tenang, Bathara Guru memanggil para dewa untuk datang ke Jambudwipa. Intinya mereka diperintah untuk inemindahkan Gunung^ Mahameru ke Pulau Jawa untuk dijadikan pasak. Para dewa pun bergotong royong mengangkat gunung tersebut. Bathara Wisnu berubah menjadi tali untuk mengikat dan Bathara Brahma menjadi kura-kura untuk kendaraan-nya. Separuh gunung ditinggal dan puncaknya bisa sampai dijawa. Selama perjalanan, ada bagian-bagian gunung yang jatuh dan membentuk Gunung Wilis, Gunung Kelud, serta Gunung Kawi. Puncaknya menjadi Gunung Semeru dan menjadi_pusat dunia seperti Gunung Mahameru di Jambudwipa.
2) Legenda
Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Legenda itu sering disebut dengan folk history atau sejarah kolektif. Artinya, sejarah yang tidak tertulis dan berada di dalam benak banyak orang, serta dipercaya kebenarannya. Karena berbentuk pengetahuan lisan, maka legenda mudah sekali mengalami pergeseran dan perubahan dari cerita aslinya. Apabila legenda hendak dijadikan sumber sejarah, pertama-tama yang harus dikerjakan adalah menghilangkan sifat-sifat folklornya. Apalagi legenda mempunyai sifat migratoris, yaitu bisa berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain sehingga semakin luas cakupannya. Berikut ini, kita mencoba menganalisis salah satu contoh legenda keagamaan yang hidup di Jawa, yaitn legenda Sunan Pandanaran.
Dikisahkan, ia diislamkan oleh Sunan Kalijaga. Setelah melepas semua kedudukan dan harta bendanya, ia pergi bersama istrinya ke arah selatan untuk mengembangkan ajaran agama Islam. Di perjalanan, mereka dihadang oleh dua orang perampok yang ingin merampas perhiasan yang disimpan oleh istri sunan. Akibat teguran sunan, kepala kedua perampok itu berubah menjadi kepala kambing dan kepala ular. Mereka dikenal sebagai Syeh Domba dan memutuskan untuk mengikuti perjalanan sunan. Sesampai di Bayat mereka menetap dan mengembangkan agama Islam dengan keajaiban-keajaiban. Di kawasan ini kemudian didirikan masjid. Sunan Pandanaran pun dikenal sebagai Sunan Tembayat.
3). Upacara
Proses terbentuknya sistem upacara keagamaan pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, berawal dari muncninya emosi keagamaan, sehingga memengaruhi mannsia nntnk melakukan akti vitas-aktivitas ritual. Dengan memiliki emosi keagamaan itu, segala sesuatu yang biasanya tidak berarti berubah memiliki nilai keramat.
Praktik seperti itu bahkan masih berlangsung hingga kini dalam kemasan yang beraneka ragam. Di Jawa dikenal tradisi upacara sekaten. Istilah ini berasal dari kata syahadatain, yaitu sumpah pengakuan percaya pada aga¬ma Islam. Di dalam tradisi ini raja mengeluarkan persembahan berupa gunungan nasi yang sangat besar berjumlah lima. Dua di antaranya disebut gunungan lanang berupa nasi berbentuk gunung sesuai lambang "laki-laki" dihiasi penganan, te-lur asin, cabai merah, dan kacang panjang, serta gunungan wadon berupa gunung¬an nasi berbentuk payung sesuai lambang "perempuan". Gunungan-gunungan nasi itu diarak untuk diperebutkan oleh rakyat.
Ada tiga hal yang bisa kita catat dari pelaksanaan upacara sekaten.. Perfama, proses islamisasi yang dilakukan saat itu berusaha menjaga kontinuitas budaya yang hidup di masyarakat. Bahkan, adat istiadat yang telah ada sejak masa sebelum mengenal tulisan terns dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan tuntutan zaman. Kedua, islamisasi itu dilakukan secara simbolis. Setiap orang yang mendatangi upacara sekaten dianggap telah masuk Islam. Ketiga, tradisi sekaten yang dimulai oleh Raden Patah di Demak pada abad XVI itu menegaskan fungsi keraton sebagai tempat penyebaran agama Islam. Itulah fakta sejarah yang ada di balik upacara sekaten.
4). Lagu
Di berbagai daerah muncul berbagai jenis nyanyian rakyat, yaitu suatu bentuk folklor yang terdiri atas kata-kata dan lagu yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional serta mempunyai " banyak varian. Kata-kata dan lagu dalam nyanyian rakyat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Beragam teks yang beredar tanpa adanya lagu akan menghilangkan makna yang ada di dalamnya.
Peredaran nyanyian rakyat itu sangat luas jangkauannya dan bisa bertahan dari generasi ke generasi. Tradisi ini bisa dinikmati oleh masyarakat, cukup dengan mendengar beberapa kali saja. Nyanyian rakyat bisa beredar secara lisan dari mulut ke mulut dan merupakan bagian dari tradisi lisan.
Nyanyian rakyat dapat berfungsi sebagai berikut. Pertama, kreatif, yaitu untuk menghilangkan kebosanan hidup sehari-hari, untuk menghibur diri, dan untuk mengiringi permainan anak-anak. Kedua, sebagai pembangkit semangat, yaitu nyanyian untuk bekerja. Ketiga, sebagai protes sosial, yaitu proses mengenai ketidakadilan dalam masyarakat atau negara, bahkan dunia. Keempat, untuk memelihara sejarah setempat dan klan.
Nah, secara singk.at kamu telah bisa memotret kehidupan suatu masyarakat yang belum mengenal tulisan. Orang sering mengatakan bahwa tanpa budaya baca tulis, seseorang akan menjadi terbelakang dan tidak berpengetahuan. Namun, kamu telah membuktikan bahwa dari tradisi yang mereka jalani, mereka sungguh memiliki beragam pengetahuan. Bahkan, pengetahuan-pengetahuan itu bisa mereka wariskan kepada anak cucunya, dari generasi ke generasi. Melalui serangkaian penelitian sejarah, kamu bisa menemukan mutiara kehidupan dari masa yang silam. Sungguh penting belajar dari sejarah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
BalasHapusBeberpa unsur-unsur kebudayaan masyaakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau atau sebelum pengaruh Hindu-Budha, antara lain :
a.Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam masyarakat Indonesia diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
b.Sistem Kemasyarakatan
Ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar, system kemasyarakatan mulai tumbuh. Gotong royong dirasakan sebagai kewajiban yang mendasar dalam menjalani kegiatan hidup, seperti menebang hutan, menangkap ikan, menebar benih, dan lain-lain.
c. Pertanian
Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman neoltikum, yakni sejak manusia menetap secara permanen
Nama : Alfi hakimatus tsaniyah
BalasHapuskelas : X-5
No absen : 03
Nama :zuly dwi S
BalasHapusKelas: X-5
TRADISIS MESYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
A. Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi sejarah masyarakat sebelum menggenal tulisan merupakan tradisi dalam mewariskan pengalaman masa lalu serta pengalaman hidup sehari-hari yang terkait dengan adat istiadat, kepercayaan, nilai moral pada generasi mereka sendiri dan generasi yang akan datang melalui tradisi lisan, peringatan-peringatan berupa bangunan serta alat hidup sehari-hari. Tradisi lisan mengandung kejadian-kejadian sejarah, nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, cerita khayalan, peribahasa, lagu dan mantra, serta petuah leluhur.
Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai contoh tradisi lisan:
Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita kepada generasi selanjutnya.
Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang, Bagaimana cara mereka mewariskan keahliannya?
1. Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lulunya
Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat yang eblum mengenal tulisan dilakukan melalui keluarga dan masyarakat atau orang lain disekitarnya.
a. Keluarga
Penggenalan dilakukan dari hal-hal sederhana yang mudah dipahami seperti:
• aspek-aspek material (benda buatan manusia yang dapat diraba dan dilihat)
• hingga proses pengenalan yang lebih rumit yaitu kebudayaan non material (kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa).
Pewarisan tersebut dilakukan dengan cara sosialisasi adat istiadat/kebiasaan baik secara:
§ langsung (secara lisan diberitahukan mengenai tradisi dan adat istiadat yang berlaku)
§ tidak langsung (dengan memberi contoh dalam hal perilaku sehari-hari).
§ Selain disampaiakan secara lisan, juga dilakukan melalui cerita atau dongeng (sebab dalam dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai nilai-nilai atau sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu yang dipandang tidak boleh dilakukan.
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang tersetruktur.
Nama :Lisa istiana
BalasHapusKelas: X-5
No.ab:19
TRADISIS MESYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
A. Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi sejarah masyarakat sebelum menggenal tulisan merupakan tradisi dalam mewariskan pengalaman masa lalu serta pengalaman hidup sehari-hari yang terkait dengan adat istiadat, kepercayaan, nilai moral pada generasi mereka sendiri dan generasi yang akan datang melalui tradisi lisan, peringatan-peringatan berupa bangunan serta alat hidup sehari-hari. Tradisi lisan mengandung kejadian-kejadian sejarah, nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, cerita khayalan, peribahasa, lagu dan mantra, serta petuah leluhur.
Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai contoh tradisi lisan:
Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita kepada generasi selanjutnya.
Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang, Bagaimana cara mereka mewariskan keahliannya?
1. Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lulunya
Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat yang eblum mengenal tulisan dilakukan melalui keluarga dan masyarakat atau orang lain disekitarnya.
a. Keluarga
Penggenalan dilakukan dari hal-hal sederhana yang mudah dipahami seperti:
• aspek-aspek material (benda buatan manusia yang dapat diraba dan dilihat)
• hingga proses pengenalan yang lebih rumit yaitu kebudayaan non material (kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa).
Pewarisan tersebut dilakukan dengan cara sosialisasi adat istiadat/kebiasaan baik secara:
§ langsung (secara lisan diberitahukan mengenai tradisi dan adat istiadat yang berlaku)
§ tidak langsung (dengan memberi contoh dalam hal perilaku sehari-hari).
§ Selain disampaiakan secara lisan, juga dilakukan melalui cerita atau dongeng (sebab dalam dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai nilai-nilai atau sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu yang dipandang tidak boleh dilakukan.
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang tersetruktur.
TRADISI MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
BalasHapusDilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya..
Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lulunyaa. Keluarga
Penggenalan dilakukan dari hal-hal sederhana yang mudah dipahami seperti:
· aspek-aspek material (benda buatan manusia yang dapat diraba dan dilihat)
· hingga proses pengenalan yang lebih rumit yaitu kebudayaan non material (kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa).
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang tersetruktur.
Masyarakat mewariskan masa lalunya melalui:
Ø Tradisi dan adat istiadat (nilai,norma yang mengatur perilaku dan hubungan antar individu dalam kelompok).
Ø Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ø Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat.Ø Membuat suatu peringgatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya.
2. Jejak-jejak Sejarah Masyarakat Indonesia sebelum Mengenal Tulisana. Folklor
Folklor adalah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan secara turun temurun.
Nama : Ria Puji Rahayu
BalasHapusKelas : x-5
Absen : 27
Nama : INDAH WIDYASTUTI PUTRI WIJAYA
BalasHapusNo.absen : 15
Kelas : X-5
Mapel : SEJARAH
Bab 2
Ringkasan materi
A. Tradisi sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan
1. Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan
a. Keluarga
Keluarga merupakan tempat utama bagi generasi baru untuk memperoleh pewarisan
@. Ada 2 faktor peran pewarisan
#. Kesempatan berinteraksi dalam keluarga
#. Hubungan dalam keluarga bersifat intim dan langgeng
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang memiliki kesamaan budaya
Unsur- unsur kebudayaan asli Indonesia, yaitu:
- Bercocok tanaman
- Mengenal prinsip dasar permainan wayang
- Mengenal seni gamelan
- Kepandaian membantik
- Sistim macapat
- Membuat barang dari logam
- Mengenal alat kukar barang dalam perdagangan
- Kemampuan berlayar
- Mengenal ilmu astronomi
- Susunan masyarakat yang teratur
2. Tradisi sejarah masyarakat Indonesia
Masyarakat memiliki aneka ragam kegiatan yaitu organisasi kemasyarakatan, sistim kepercayaan, pila tanam, komunikasi. Pada awalnya masyarakat menggunakan bahasa isyarat dan kemudian berkembang menjadi bahasa lisan.
3. Jejeak-jejak sejarah Indonesia
1. Folklore
Folk yaitu sekelompok manusia yang memiliki cirri-ciri mengenai fisik, sehingga dapat dibedakan dari kelompok social yang lain
Folklore dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Folklore lisan
Cerita rakyat yang dituturkan dalam bahasa daerah
b. Folklore non lisan
Meliputi gaya arsitekture yang berkaitan dengan ilmu merancang bangunan, baik bangunan tempat tinggal maupun untuk upacara keagamaan.
Nama :Tiara dwi aprillia
BalasHapuskelas :X-5
No.absen : 33
Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai contoh tradisi lisan:
Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita kepada generasi selanjutnya.
Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang.
Nama : Nur utami dewi suci
BalasHapuskelas: X-5
No. absen : 23
Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
nama : puput aprelia
BalasHapuskelas : x-5
n.absen: 26
A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA
1. CARA MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALUNYA
Dua cara untuk mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan ( Pra aksara ) yaitu :
a. Melalui keluarga
b. Melalui Masyarakat
1. Folklore
Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan tidak dibukukan.
Folklore Lisan : bahasa rakyat, teka-teki, puisi, cerita rakyat, Nyanyian rakyat.
Folklore bukan lisan : Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan dsb.
b. Mitologi
Ilmu Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkap secara ghaib.
c. Legenda
Merupakan cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah.
d. Upacara
Merupakan rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat dan agama
( kepercayaan ).
e. Lagu daerah
Merupakan lagu yang menggunakan bahasa daerah.
B. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA AKSARA
1. PERKEMBANGAN SEJARAH INDONESIA SETELAH MENGENAL TULISAN
a. Bidang politik ( Pemerintahan )
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha sistem pemerintahan di Indonesia di pegang oleh kepala suku yang memerintah kelompok sukunya. Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha maka pemerintahan kepala suku diubah menjadi pemerintahan yang berbentuk kerajaan yang dipegang oleh raja secara turun temurun.
b. Bidang sosial
Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha masyarakat Indonesia telah hidup teratur yang ditandai dengan kehidupan gotong royong.
c. Bidang Budaya
Sebelum orang-orang India datang ke Indonesia, masyarakat kita telah memiliki dasar kehidupan sendiri yang cukup tinggi ( kebudayaan asli ) dan terus berkembang secara terus menerus. Setelah masuknya kebudayaan Hindu-Budha maka terjadilah perkembangan kebudayaan Indonesia seperti :
1. Tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta
2. Seni bangunan
3. Seni Rupa/lukis
4. Seni sastra
5. Kalender
d. Bidang Keagamaan
Kepercayaan asli bangsa kita yaitu pemujaan terhadap Roh-roh leluhur/nenek moyang ( Animisme ) dan benda-benda ( Dinamisme ). Setelah masuknya orang-orang India yang membawa kebudayaan Hindu dan Budha maka masyarakat kitapun mengenal agama tersebut tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
2. REKAMAN TERTULIS DALAM TRADISI SEJARAH
a. Prasasti
Merupakan rekaman tertulis yang menceritakan masa lampau yang pembuatannya berdasarkan perintah raja.
b. Kitab
Merupakan karya sastra para pujangga yang dijadikan petunjuk untuk menyingkap sebuah peristiwa sejarah yang muncul pada jaman Hindu Budha maupun Islam.
c. Dokumen
Merupakan surat berharga yang ditulis atau dicetak sehingga dapat dipakai untuk sebuah bukti atau keterangan.
3. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA
a. Masa Hindu – Budha dan islam
Penulisan sejarah pada masa ini bersifat istana sentris yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja. Tujuannya agar generasi penerus mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting pada masa itu.
b. Masa Kolonial
Penulisan sejarah pada masa ini bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia dengan menyatakan bahwa status sosial mereka lebih tinggi dan setiap perlawanan rakyat Indonesia terhadap mereka dianggap sebagai pemberontak.
c. Masa pergerakan Nasional
Penulisan sejarah Pada masa ini bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah
d. Masa Kemerdekaan
Penulisan pada masa ini berorientasi pada masa depan bangsa dan NegaraIndonesia yang telah berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Nama : ALFIANA PUTRI WULANDARI
BalasHapusKelas : X-5
No.Absen: 04
Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lulunya
Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat yang eblum mengenal tulisan dilakukan melalui keluarga dan masyarakat atau orang lain disekitarnya.
a. Keluarga
Penggenalan dilakukan dari hal-hal sederhana yang mudah dipahami seperti:
· aspek-aspek material (benda buatan manusia yang dapat diraba dan dilihat)
· hingga proses pengenalan yang lebih rumit yaitu kebudayaan non material (kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa).
Pewarisan tersebut dilakukan dengan cara sosialisasi adat istiadat/kebiasaan baik secara:
§ langsung (secara lisan diberitahukan mengenai tradisi dan adat istiadat yang berlaku)
§ tidak langsung (dengan memberi contoh dalam hal perilaku sehari-hari).
§ Selain disampaiakan secara lisan, juga dilakukan melalui cerita atau dongeng (sebab dalam dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai nilai-nilai atau sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu yang dipandang tidak boleh dilakukan.
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang tersetruktur.
Masyarakat mewariskan masa lalunya melalui:
Ø Tradisi dan adat istiadat (nilai,norma yang mengatur perilaku dan hubungan antar individu dalam kelompok).
Adat istiadat yang berkembang di suatu masyarakat harus dipatuhi oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. Adat istiadat sebagai sarana mewariskan masa lalu terkadang yang disampaikan tidak sama persis dengan yang terjadi di masa lalu tetapi mengalami berbagai perubahan sesuai perkembangan zaman. Masa lalu sebagai dasar untuk terus dikembangkan dan diperbaharui.
Ø Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ø Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat.
Contoh:
Adanya keyakinan bahwa roh-roh harus dijaga, disembah, dan diberikan apa yang disukainya dalam bentuk sesaji.
Pemimpin kelompok menyampaikan secar lisan sebuah ajaran yang harus ditaati oleh anggota kelompoknya.
Ø Membuat suatu peringgatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya.
Contoh:
Benda-benda (kapak lonjong) dan berbagai peninggalan manusia purba dapat menggambarkan keadaan zaman masyarakat penggunanya.
Ø Kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang dapat termasuk sejarah lisan sebab meninggalkan bukti sejarah berupa benda-benda dan bangunan yang mereka buat.
Nama : hibby fedayeh
BalasHapusNo.absen : 14
Kelas : X-5
Mapel : SEJARAH
Bab 2
Ringkasan materi
A. Tradisi sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan
1. Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan
a. Keluarga
Keluarga merupakan tempat utama bagi generasi baru untuk memperoleh pewarisan
@. Ada 2 faktor peran pewarisan
#. Kesempatan berinteraksi dalam keluarga
#. Hubungan dalam keluarga bersifat intim dan langgeng
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang memiliki kesamaan budaya
Unsur- unsur kebudayaan asli Indonesia, yaitu:
- Bercocok tanaman
- Mengenal prinsip dasar permainan wayang
- Mengenal seni gamelan
- Kepandaian membantik
- Sistim macapat
- Membuat barang dari logam
- Mengenal alat kukar barang dalam perdagangan
- Kemampuan berlayar
- Mengenal ilmu astronomi
- Susunan masyarakat yang teratur
2. Tradisi sejarah masyarakat Indonesia
Masyarakat memiliki aneka ragam kegiatan yaitu organisasi kemasyarakatan, sistim kepercayaan, pila tanam, komunikasi. Pada awalnya masyarakat menggunakan bahasa isyarat dan kemudian berkembang menjadi bahasa lisan.
3. Jejeak-jejak sejarah Indonesia
1. Folklore
Folk yaitu sekelompok manusia yang memiliki cirri-ciri mengenai fisik, sehingga dapat dibedakan dari kelompok social yang lain
Folklore dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Folklore lisan
Cerita rakyat yang dituturkan dalam bahasa daerah
b. Folklore non lisan
Meliputi gaya arsitekture yang berkaitan dengan ilmu merancang bangunan, baik bangunan tempat tinggal maupun untuk upacara keagamaan
tradisi sebelum mengenal tulisan diturunkan melalui peran sebagai berikut:
BalasHapus1.melalui peran keluarga
2.malalui peran masyarakat
jejak-jejak foklor pada masa itu adalah dimana masyarakat suda bisa membedakan fisik,tingkat sosial....
nama:dicky.wibowo
kelas;10 5
absen:8
Nama : SABRINA INSANI
BalasHapusKelas : X-5
No. absen : 29
Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi dan adat istiadat (nilai,norma yang mengatur perilaku dan hubungan antar individu dalam kelompok).
Adat istiadat yang berkembang di suatu masyarakat harus dipatuhi oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. Adat istiadat sebagai sarana mewariskan masa lalu terkadang yang disampaikan tidak sama persis dengan yang terjadi di masa lalu tetapi mengalami berbagai perubahan sesuai perkembangan zaman. Masa lalu sebagai dasar untuk terus dikembangkan dan diperbaharui.
Ø Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ø Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat.
Contoh:
Adanya keyakinan bahwa roh-roh harus dijaga, disembah, dan diberikan apa yang disukainya dalam bentuk sesaji.
Pemimpin kelompok menyampaikan secar lisan sebuah ajaran yang harus ditaati oleh anggota kelompoknya.
Ø Membuat suatu peringgatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya.
Contoh:
Benda-benda (kapak lonjong) dan berbagai peninggalan manusia purba dapat menggambarkan keadaan zaman masyarakat penggunanya.
Ø Kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang dapat termasuk sejarah lisan sebab meninggalkan bukti sejarah berupa benda-benda dan bangunan yang mereka buat.
Seperti:
Menhir (tugu batu), merupakan tugu peringgatan bagi generasi yang akan datang behwa di tugu tersebut terdapat arwah nenek moyang yang harus disembah.
Nama :pertiwi agustina
BalasHapuskelas :X-5
No.absen : 25
Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai contoh tradisi lisan:
Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita kepada generasi selanjutnya.
Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang.
Nama : rizqy arif f
BalasHapuskelas : X-5
NO.ABSEN : 28
Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi dan adat istiadat (nilai,norma yang mengatur perilaku dan hubungan antar individu dalam kelompok).
Adat istiadat yang berkembang di suatu masyarakat harus dipatuhi oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. Adat istiadat sebagai sarana mewariskan masa lalu terkadang yang disampaikan tidak sama persis dengan yang terjadi di masa lalu tetapi mengalami berbagai perubahan sesuai perkembangan zaman. Masa lalu sebagai dasar untuk terus dikembangkan dan diperbaharui.
Ø Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ø Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat.
Contoh:
Adanya keyakinan bahwa roh-roh harus dijaga, disembah, dan diberikan apa yang disukainya dalam bentuk sesaji.
Pemimpin kelompok menyampaikan secar lisan sebuah ajaran yang harus ditaati oleh anggota kelompoknya.
Ø Membuat suatu peringgatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya.
Contoh:
Benda-benda (kapak lonjong) dan berbagai peninggalan manusia purba dapat menggambarkan keadaan zaman masyarakat penggunanya.
Ø Kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang dapat termasuk sejarah lisan sebab meninggalkan bukti sejarah berupa benda-benda dan bangunan yang mereka buat.
Seperti:
Menhir (tugu batu), merupakan tugu peringgatan bagi generasi yang akan datang behwa di tugu tersebut terdapat arwah nenek moyang yang harus disembah.
a). Sistem kepercayaan, masyarakat prasejarah mengenal dinamisme, animisme, totemisme dan monoisme
BalasHapusb). Sistem kemasyarakatan, mengenal sistem gotong royong sebagai kewajiban
c). Pertanian, mengenal sistem persawahan
d). Kemampuan berlayar, mengenal seni berlayar dan menjadi nelayan
e). Bahasa, memiliki alat untuk berkomunikasi
f). Pengetahuan, mempunyai kemampuan memanfaatkan alam sekitar
g). Organisasi Sosial, manusia tidak hidup sendiri
h). Teknologi, mengenal teknik pengecoran logam
i). Kesenian, menenal pertunjukan hiburan
j). Ekonomi, mengenal sistem barter dalam perdagangan
Wujud jejak-jejak prasejarah antara lain:
a). Folklore, yaitu adat istiadat tradisional dan ceritera rakyat yang diwariskan secara turun temurun akan tetapi tidak di bukukan.
Wujudnya ada 2 yaitu:
- Folklore lisan, yaitu semua peninggalan yang hanya didapat dari ucapan, contoh: bahasa, teka-teki dan puisi rakyat.
- Folklore non lisan, yaitu semua benda-benda hasil kebudayaan manusia. Contoh: kerajinan tangan, pakaian, benda-benda untuk keperluan hidup dll.
b) Mitologi, yaitu ilmu tentang kesusasteraan yang mengandung konsep tentang dongeng suci, kehidupan para dewa dan makhluk halus salam suatu kebudayaan. Atau ceritera tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang dikaitkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti mendalam.
Contoh: Mitos tentang Nyai Loro Kidul
c). Legenda, yaitu ceritera pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa sejarah atau dongeng-dongeng.
Contoh: Legenda Gunung Tangkuban Perahu, Terjadinya Kota Banyuwangi, Pulau Samosir dll.
d). Upacara, yaitu rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan
Contoh: Upacara penguburan mayat, upacara perkawinan, dll.
e). Lagu-lagu Daerah, yaitu syair-syair yang dinyanyikan atau ditembangkan dengan irama yang indah dan menarik.
4) Pembagian Zaman Pra-sejarah di Indonesia
a. Berdasarkan Proses Terbentuknya Bumi
- Zaman Archaekum, yaitu masa ketika bumi dalam proses awal terbentuk dan masih dalam wujud gas.
- Zaman Palaeozoikum, masa ketika bumi sudah terbentuk namun belum sempurna dan mulai muncul kehidupan
- Zaman Mesozoikum, masa ketika bumi dipadati dengan makhluk-makhluk besar (dinosaurus)
- Zaman Neozoikum, Masa ketika bumi dalam keadaan sempurna seperti sekarang
b. Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan
- Masa Berburu dan mengumpulkan makanan (Food gathering)
- Masa Beternak dan Bercocok tanam (Food Producing)
- Masa Perundagian atau industri
m. rusydi syihab
kelas x-5
no absen 22
A.TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN
BalasHapus1.Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lampaunya
a. keluarga
b. masyarakat
2. Tradisi sejarah masyarakat indonesia sebelum mengenal tulisan
a. sistim kepercayaan
b. pertanian
c. pelayaran
d. sistim bahasa
e. IPTEK
F. kesenian
g. ekonomi
3. Jejak - jejak sejarah indonesia
1. pengertian folklore
adalah adat istiadat tradisional dari cerita rakyat yang di wariskan secara turun temurun tetapi yidak dibukukan
folklore dibagi menjadi 3 kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu
a. folklore lisan
cerita rakyat yang hidup dalam masyarakat memiliki fungsi, antara lain :
1. sebagai unsur hiburan
2. sebagai sarana pendidikan
3. sebagi penggalang rasa kesetiakawanan
4. sebagai pengokoh nilai - nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyrakat
5. sebagai pengontrol kehidupan sosial
b. sebagian lisan
c. folklore nonlisan
1 mitologi
2 legenda
3. upacara dan lagu daerah
ada beberapa upacara yang di kenal dalam masyarakat, seperti :
1. upacara penguburan
2. upacara perkawinan
3. upacara pengukuhan kepala suku
4. upacara sebelum perang
b. sistem kemasyarakatan
sistem gotong royong, kekeluargaan, dan kerja sama serta pembagian kerja semakin mantap dalam organisasi meskipun sangat sederhana
Ada dinamisme yaitu kepercayaan yang menganggap bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
totemisme yaitu kepercayaan terhadap hewan tertentu yang di keramatkan
NAMA : IRMA AFISAH
BalasHapusKELAS :X-5
NO.Absen :17
TUGAS : SEJARAH
A.TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN
1.Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lampaunya
a. keluarga
b. masyarakat
2. Tradisi sejarah masyarakat indonesia sebelum mengenal tulisan
a. sistim kepercayaan
b. pertanian
c. pelayaran
d. sistim bahasa
e. IPTEK
F. kesenian
g. ekonomi
3. Jejak - jejak sejarah indonesia
1. pengertian folklore
adalah adat istiadat tradisional dari cerita rakyat yang di wariskan secara turun temurun tetapi yidak dibukukan
folklore dibagi menjadi 3 kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu
a. folklore lisan
cerita rakyat yang hidup dalam masyarakat memiliki fungsi, antara lain :
1. sebagai unsur hiburan
2. sebagai sarana pendidikan
3. sebagi penggalang rasa kesetiakawanan
4. sebagai pengokoh nilai - nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyrakat
5. sebagai pengontrol kehidupan sosial
b.sebagian lisan
c. folklore nonlisan
1 mitologi
2 legenda
3. upacara dan lagu daerah
ada beberapa upacara yang di kenal dalam masyarakat, seperti :
1. upacara penguburan
2. upacara perkawinan
3. upacara pengukuhan kepala suku
4. upacara sebelum perang
B. sistem kemasyarakatan
sistem gotong royong, kekeluargaan, dan kerja sama serta pembagian kerja semakin mantap dalam organisasi meskipun sangat sederhana
Ada: 1.Dinamisme yaitu kepercayaan yang menganggap bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
2.Totemisme yaitu kepercayaan terhadap hewan tertentu yang di keramatkan.
Nama:Siska nur syafitri
HapusKelas:X-5
No Absen:30
A.Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Manusia membentuk masyarakat yang memiliki aneka ragam kwgiatan yaitu:
a.sistim kepercayaan
sistim kepercayaan mulai muncul sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan.
b.pertanian
pada awalnya dengan sistim ladang berpindah yang kemudian berkembangmenjadi sistim bersawah tetap.
c.pelayaran
keadaan geografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan,yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh lautan menyebabkan bangsa memiliki kemampuan berlayar.
d.ekonomi
dengan hasil produksi yang tinggi pada masa bercocok tanam muncullah aktivitas perdagangan dalam bentuk barter.
NAMA : SITI AISYAH
BalasHapusKELAS : X-5
NO.SEN:31
TERADISI SEJARAH SEBELUM MENGENAL TULISAN
.>Manusia membentuk masyarakat yang memiliki aneka ragam kegiatan,seperti:
a. Sistem kepercayaan
b. Pertanian
c. Pelayaran
d. Sistem bahasa
e. IPTEK
f. Ksenian
g. Ekonomi
.>JEJAK JEJAK SEJARAH INDONESIA
Seorang ahli foklore Amerika Serikat mengelompokan foklore menjadi tiga bagian :
1. FOKLORE LISAN,fngsinya:
.Sebagai unsur hiburan
.Sebgai sarana pendidikan
.Sebagai penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut.
.Sebagai pengontrol kehidupa sosial
.Sebaga pengokoh nilai nilai sosial budaya yang berlaku dalam masarakat.
2.FOKLORE NON LISAN,fungsinya:
.Mitologi=ilmu tentang kesusastraan yang mengandung konsep tentang dongeng suci.
.Legenda= Cerita yang memiliki ciri ciri yang mirip dengan mite
.Upacara dan lagu daerah
.> ada beberapa upacara yag dikenal masyarakat:
1. upoacara pengburan
2. upacara perkawinan
3. upacara pengukuhan kepala suku.
4. upacara sebelum perang.
Nama : Siti Ulfa F.P
BalasHapusKelas : X-5
No.Abs : 32
Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Ada beberapa unsur kebudayaan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan , antara lain:
a.Sistem Kepercayaan
Kepercayaan terhadap roh nenek moyang ini terus berkembang .Pada masa bercocok tanam, pemujaan roh nenek moyang diungkapkan dengan upacara penguburan dan tradisi megalitikum, maka orang yang masih hidup memuja roh tokoh itu untuk tetap dapat melindungi mereka. Sedangkan pada masa perundagian kepercayaan terhadap roh nenek moyang (animisme) makin menguat.
b.Sistem Kemasyarakatan
Ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar, sistem kemasyarakatan mulai tumbuh.
c.Pertanian
Sistem persawahan diawali dari system ladang sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi, kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirlah sistem persawahan.
d.Kemampuan Berlayar
Kemampuan berlayar sudah dialami cukup lama oleh bangsa Indonesia, kenyataan ini dilatar belakangi oleh cara kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia dari dataran Asia. Dan kemampuan itu terus berkembang di tanah yang baru, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Kemampuan berlayar ini selanjutnya menjadi dasar dari kemampuan berdagang.
e.Sistem Bahasa
Bahasa yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia itu termasuk dalam satu rumpun bahasa, yaitu rumpun bahasa Melayu Austronesia atau bahasa Melayu kepulauan Selatan. Menurut H.Kern, bahasa Austronesia yang sampai ke Indonesia ini berasal dari daerah Campa, Vietnam, Kamboja, dan sekitarnya. Bahasa ini digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi antara warga yang satu dengan warga yang lainnya.
f.Ilmu Pengetahuan
Sebelum pengaruh Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat telah memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan. Juga mengenai ilmu astronomi, sebagai petunjuk arah dalam pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
g.Organisasi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat itu lebih dikenal dengan sebutan suku.
h.Teknologi
Sejak masa pra-sejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal teknik pengecoran logam, dan masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu bercadik dan perahu bercadik itu dapat digunakan sebagai sarana transportasi dan sarana dalam perdagangan.
i.Kesenian
Masyarakat pra-sejarah telah mengenal kesenian sebagai hiburan untuk mengisi waktu senggang. Waktu senggang itulah yang mereka pergunakan untuk mewujudkan dan menyalurkan jiwa seni mereka seperti seni mebuat batik, membuat gamelan, seni wayang dan lain-lain.
j.Sistem Ekonomi
Masyarakat pada setiap daerah tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, untuk itu mereka menjalin hubungan perdagangan dengan daerah-daerah lainnya. Hubungan perdagangan yang mereka kenal pada saat itu adalah system barter, yaitu pertukaran barang dengan barang.