Senin, 23 November 2009

Pendidikan Patriotisme (Suwandi,S.Pd.,M.Pd.)

Patriotisme secara etimologi berasal dari kata dasar patriot yang artinya pecinta (pembela) tanah air. Maka patriotisme mempunyai makna semangat cinta tanah air yang diwujudkan dengan sikap seseorang yang sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Dalam ensiklopedi Indonesia patriotisme diartikan sebagai rasa cinta tanah air dan kesetiaan seseorang kepada tanah air dan bangsanya, kekaguman kepada adat dan kebiasaannya, serta sikap pengabdian demi kesejahteraan tanah airnya. Di dalamnya juga terkandung makna rasa persatuan dan kesatuan bagi bangsanya.
Secara sederhana patriotisme adalah rasa cinta pada tanah air yang membuahkan sikap pengabdian dan pengorbanan jiwa, raga, materi, dan seluruh kemampuan yang dimilikinya demi kejayaan dan kesejahteraan tanah airnya. Dari pemahaman tersebut seringkali disebut secara bersamaan dengan kata nasionalisme. Kata nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kesadaran keanggotaan dari suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa. Dari pemahaman ini istilah patriotisme dan nasionalisme saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Bahkan Hans Wehr memberikan makna sepadan antara dua istilah tersebut. Karena qaummiyah yang artinya kebangsaan disejajarkan dengan kata wathoniyyah yang artinya cinta tanah air.
Memahami paparan diatas dapat dirumuskan sebuah pengertian pendidikan patriotisme sebagai: bimbingan dan bantuan yang diberikan secara sadar melalui interaksi yang komunikatif antara pendidik (ustadz) dan peserta didik (murid) dalam rangka pembentukan patriot-patriot bangsa yang siap mengabdi dan berkorban untuk kejayaan dan kesejahteraan bangsa dan negaranya.
Pendidikan Patriotisme Dalam Prespektif Islam
Perasaan cinta tanah air diperbolehkan dalam agama Islam, bahkan dianjurkan oleh Rosulullah SAW terbukti dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dari Anas: Rosulullah SAW bersabda “Cinta Arab sebagian dari iman dan yang membencinya adalah munafik”. Hadits ini mengisyaratkan bahwa patriotisme sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebab bila dicermati, kata “Arab” tersebut bermakna bangsa Arab, bahasa Arab, dan tanah (air) Arab. Walaupun tidak ditegaskan apakah Hadits itu bermakna bangsa, bahasa, dan tanah air. Makna dibalik pemahaman ini bahwa bangsa, bahasa, dan tanah air melekat pada kata “Arab” yang disabdakan oleh Nabi SAW.
Dalam kaitannya dengan hidup berbangsa dan bernegara, ada dua makna yang terkandung dalam hadits tersebut: (1) jika anjuran Nabi itu ditujukan kepada orang Arab, berarti hadits tersebut bertujuan menanamkan patriotisme, dan (2) jika hadits itu ditujukan kepada seluruh ummat Islam, berarti hadits tersebut mengajak mencintai semua bangsa untuk saling mencintai. Dengan kata lain yang bukan bangsa Arab (‘Ajam) mencintai bangsa Arab, yang bangsa Arab mencintai bukan bangsa Arab, sebab ummat Islam tidak hanya terdiri dari orang Arab saja.
Patriotisme berbeda dengan fanatisme kesukuan yang jelas dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan sabdanya yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Zubayr Ibnu Mat’am : “Bukan golonganku orang yang mengajak berkelompok (kesukuan / ashobiyyah) dan bukan golonganku orang yang berperang membela kelompoknya dan bukan golonganku orang yang mati karena kelompoknya”.
Sikap berkelompok atau ashobiyah (kesukuan) yang pada ujungnya berakibat pada perpecahan. Sedangkan agama Islam sangat menentang adanya perpecahan atau berpecah belah, sebagaimana firman Allah :”Berpeganglah kamu semua pada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai” (QS 3 Ali ‘Imron:103).
Dengan demikian fanatisme kelompok diangap dosa dan tidak dibenarkan dalam agama Islam karena sangat potensial menyebabkan perpecahan, bahkan fanatisme kelompok dapat mengorbankan kepentingan yang lebih besar yaitu persatuan bangsa dan negara serta agama Islam.
Sementara itu patriotisme, bukanlah semangat kelompok kecil melainkan rasa cinta tanah air yang penuh dengan anjuran persatuan dan kesatuan. Maka patriotisme amat memungkinkan sebagai sarana (wasilah) membangun persatuan dan kesatuan dalam sebuah komponen besar pemerintahan yang sah, meskipun didalamnya ada berbagai suku dan adat istiadat.
Adapun tipe patriotisme yang dimiliki oleh ummat muslim adalah seseorang yang menjadi teladan bagi rakyat negaranya, apapun agama yang dianutnya. Mereka harus saling bekerjasama dalam segala aktivitas guna mempertahankan kedaulatan, mengembangkan ilmu pengetahuan, kebaikan, kekuatan dan segala sumber daya yang dimiliki oleh tanah air (Rashid Ridho, 1994).
Pendidikan patriotisme dimaksudkan untuk penanaman rasa cinta tanah air pada putra-putri bangsa melalui lembaga pendidikan sehingga membentuk patriot bangsa yang bertanggungjawab untuk mewujudkan kedaulatan, kesejahteraan, dan kejayaan negara sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan dibekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai untuk membangun negaranya.

*) Penulis adalah aktivis Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Surabaya

17 komentar:

  1. oke bgt pak.....dg adanya pandidikan patriotisme,para pemuda akan lebih mengerti arti dari rasa cinta tanah air dan dalam jiwa para pemuda akan tertanam rasa tanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraaan di masa yg akan datang.
    (miftaq prassetyo x11 ipa 1)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Pro banget...
    menurutku pendidikan patriotisme akan menumbuhkan semangat cinta tanah air yang diwujudkan dengan sikap seseorang yang sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. (Moh. Syahril Farizal XII IPA 1)

    BalasHapus
  4. Menurut saya pendidikan patriotisme juga sangat perlu.Karena,kita sebagai warga negara Indonesia harus dan wajib untuk mencintai negara kita.Apalagi sekarang banyak pelajar yang rusak dan tidak mengurus apa itu cinta kepada negara....maka perlu baginya untuk mengetahui pelajaran patriotisme.Tentu saja mereka yang tidak mengerti apa itu patriotism,maka sangat merugikan bagi mereka.karena mreka tidak bisa mencintai negara yang aindah ini. (Muh.Tri Bintank P)

    BalasHapus
  5. siiiiiiiiiiiiiiip

    BalasHapus
  6. emmmmmm.............. good job sir.... emang betul pendidikan pratiostime sangat bagus....perlu di tingkatkan..........
    yola ipa 1

    BalasHapus
  7. oke pak sejarah tue pentiiiiiiing.........
    oplose bwt pak wandi.........
    by,,luluk ipa 1

    BalasHapus
  8. ok banget pak.... i like it
    menurut saya rasa patriotisme itu sangat lah penting diterapkan di indonesia agar para remaja dapat menumbuhkan rasa cinta pada tanah air serta budaya-budaya indonesia.
    seperti pada saat ini generasi muda yang seakan2 tidak peduli dengan budaya indoneia yang sekarang sudah diambil oleh negara lain, seperti malasyia yang ingin mengambil pulau yang berada di indonesia.oleh karena itu kita sebagai generasi muda hendaknya menjaga dan melestarikan budaya indonesia.

    saking: iin Ariska (13) XI IPA 1

    BalasHapus
  9. setuju banget pak!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    i think!!! rasa patriotisme itu sangat penting ditanamkan didalam diri seseorang.karena,selama ini banyak sekali orang yang tidak mau bahkan menutup mata terhadap segala kondisi buruk yang dialami negara,dan hanya mau mengambil keuntungan dari segala kejadian yang baik ataupun buruk......

    from:: dwi sulistiani{09}XI IPA 2

    BalasHapus
  10. it's very good sir.
    semangat patriotisme harus dijunjung tinggi dan harus terus dipupuk dalam jiwa generasi muda, agar bangsa indonesia ini bisa semakin maju dan berjaya..
    oke pak!!!
    thank you very much



    dari:iis fatmawati(15)XI IPA 2

    BalasHapus
  11. Bagus pak, patriotisme memang penting,,di tanamkan dalam jiwa masyarakat indonesia,,karena dengan bekal patriotisme masyarakat akan terus berjuang dalam segala hal,,

    BalasHapus
  12. TOP Bgt,,,,,,
    nmun akhir" ni rsa patriotisme itu mulai hlang dri jiwa gnerasi pemuda saat ini. padahal para pemuda adalah pnerus bangsa.....



    arista evayanti (03)
    XI-IPA 1

    BalasHapus
  13. muhammad rusyidi syihab1 November 2012 pukul 14.43

    Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan Ada beberapa unsur kebudayaan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan , antara lain:
    a. Sistem Kepercayaanb.
    b. Sistem Kemasyarakatan
    c. Pertanian
    d. Kemampuan Berlayar
    e. Sistem Bahasa
    f. Ilmu Pengetahuang
    g. Organisasi Sosial
    h. Teknologi
    i. Kesenian
    j. Sistem Ekonomi

    Jejak Sejarah Indonesia

    1. Folklore
    Folklore adalah adat-istiadat tradisonal dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, dan tidak dibukukan merupakan kebudayaan kolektif yang tersebar dan diwariskan turun menurun.
    Folklore dapat dibedakan menjadi dua, antara lain.
    a. Folklore Lisan
    b. Folklore Bukan Lisan
    2. Mitologi
    3. Legenda
    4. Upacara
    5. Lagu Daerah

    BalasHapus
  14. setuju pak, jiwa patriotisme memang harus dimiliki oleh semua orang baik generasi muda maupun yang sudah lansia karna itu membuktikan sebagai tanda cintanya terhadap tanah air.
    ISNANI (XII IPA 3 ) SMANSKA

    BalasHapus