Sabtu, 07 November 2009

Candi Jalatunda (Suwandi, S.Pd.,M.Pd)

Candi Jalatunda, candi sekaligus patirtan atau pemandian kuno yang dibangun pada tahun 899-977 Masehi. Masih tetap berfungsi dan mengalirkan airnya hingga sekarang. Terletak di kaki gunung Penanggungan tetapnya disisi barat, 7 kilometer dari arah sebelah utara Trawas.

Candi ini hanya satu diantara puluhan candi (konon mencapai 81 candi) yang berserakan sampai ke puncak Gunung Penanggungan.

Pada waktu Kerajaan Mataram Kuno dari wangsa Isana dengan raja bernama Dharmawangsa Teguh (991-1016 Masehi) hancur akibat serangan kerajaan Wurawari dari daerah Banyumas di Hulu Sungai Serayu (Jawa Tengah) dalam tahun 1016 Masehi, menentu raja yang bernama Airlangga beserta istrinya mengungsi ke Wanagiri dengan diiringi Rakryan Narotama sahabat setianya. Setelah Airlangga menjadi raja Mataram (1016-1042) lalu mengundurkan diri menjadi pertapa pada tahun 1042 Masehi dengan nama Resi Gentayu sampai wafat pada tahun 1049 dan dimakamkan di Tirtha, tempat pemandian Jalatunda dekat desa Belahan di sebelah timur Gunung Penanggungan.

Tentang Candi Jalatunda masyarakat sekitarnya percaya bahwa air yang mengalir di pancuran pada patirtan ini adalah amerta (air keabadian) karena berasal dari Gunung Penanggungan yang dianggap sebagi puncak alam semesta, yakni swarloka tempat bersemayamnya para dewa. Anggapan masyarakat ini diperkuat oleh oleh adanya peninggalan Hindu ini dengan adanya arca Wisnu yang berada dibagian tengah pemandian atau pathirtan ini yang dianggap sebagai dewa kesejahteraan manusia. Dalam konsep agama Hindu bahwa Dewa Wisnu selaku dewa pemelihara yang melangsungkan kehidupan alam semesta. Dewa ini mempunyai kendaraan berupa burung garuda bernama suparna. Didalam kitab Rig Weda yang dimaksud suparna adalah atribut matahari yang menunjukkan bahwa asal-usul Wisnu sebagai Dewa Matahari yang memiliki “sakti” atau istri bernama Laksmi atau Sri yakni dewi kebahagiaan. Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, penyelenggara dan pelindung dunia digambarkan selalu dalam keadaan siap untuk memberantas marabahaya yang mengancam keselamatan dunia. Dalam upaya mengatasi marabahaya yang merajalela dan kehancuran dunia, maka Wisnu akan turun ke dunia dalam bentuk penjelmaan (awatara) sesuai dengan jenis marabahaya yang ada. Diceritakan ada 10 awatara (dasawatara). Contoh, awatara ke-10 yang konon belum terjadi Wisnu turun ke dunia menjelma sebagai Kalki-awatara ketika dunia akan mengalami suasana yang kacau balau tanpa diatasi, sehingga keselamatan dunia terancam akan kemusnahan. Dalam situasi yang demikian Wisnu akan turun dan menjelma ke dunia sebagai Kalki dengan mengendarai kuda putih bersenjatakan pedang yang terhunus. Kemudian Kalki dengan segala kemampuannya menyelamatkan, menegakkan kembali keadilan dan kesejahteraan dunia beserta isinya.

Masyarakat di Mojokerta dan sekitarnya juga percaya bahwa air di Jalatunda itu air yang bertuah. Menurut mitos yang berkembang orang yang minum dan mandi dari jaladwara (pancuran air) itu dapat membuat orang jadi awet muda dan bisa membebaskan dirinya dari pikiran yang kacau.

Masyarakat Hindu Bali hingga kini masih sering melalukan upacara untuk membersihkan diri dari dosa pada hari-hari tertentu di Patirtan Jalatunda. Bahkan ada yang membawa tirta amerta (air keabadian) ini dibawa ke Bali untuk upacara keagamaan.

9 komentar:

  1. menurut saya candi jolotundo merupakan sebuah banginan bersejarah yang mempunyai nilai religius dan misti yang tinggi. di tempat ini setiap tahunya terdapat upacara agama hindu. disekitar tempat ini juga dibangun museum kecil untuk menyimpan benda bersejarah pada masa kesuasaan candi ini. nilai sakral sangat kental sekali ketika kita memasuki di kawasan terawas ini. serasa adat tradisi dan budaya setempat masih terlihat asri.dan memang terbukti masyarakatnya sangat mensuckan candi ini. KHIKI ZHAKARIA XII-IPA1

    BalasHapus
  2. menurut saya candi jalatundo adalah sebuah candi yang letaknya sangat strategis. tidak hanya sebagai tempat wisata,candi ini juga digunakan sebagai lokasi perkemahan para pelajar dan mahasiswa.sehingga tidak jarang para wisatawan asing datang kesana.

    BalasHapus
  3. Candi jolotundo adalah candi peninggalan kerjaan mataram,Candi tersebut menggambarkan silsilah keturunan raja mataram..
    Tapi sayang candi tersebut sekarang digunakan untuk kemusyrikan seperti meminta nomer togel,menanyakan hari baek bukan untuk mengenang masa lalu kerajaan bangsa indonesia serta sebagai semangat mengulang masa lalu yang jaya dibawa oleh kerajaan2 di Indonesia.vidha kurniawati XII IPA 1 Tp.2009/2010

    BalasHapus
  4. menurut saya candi tersebut sangat banyak nilai sejarahnya dan unik karena letak dari casndi tersebut yang berada di atas gunung dan jauh dari pemukiman yang umumnya dihuni oleh masyarakat hal itulah yang membuat saya kagum karena bagaimana bisa orang membangun bangunan yang begitu megah dan indah di atas gunung yang cukup tinggi. di kawasan itu juga terdapat mata air yang dipercaya dapat menjadikan kita awet mudan, menurut saya itu merupakan hal yang wajar karena mata air dari pegunungan banyak sekali mengandung mineral alam yang sangat baik untuk kesehatan kulit kita.tetapi sayang keindahan itu harus dinodai dengan kegiatan - kegiatan yang melanggar norma agama.

    BalasHapus
  5. candi ini salah satu candi yang sangat bersejarah dan unik di kawasan kabupaten mojokerto.karena letaknya diatas gunung jolotundo.dan yang saya paling kagumi.. gimana cara orang dahulu mendirikan candi diatas gunung seperti itu....

    ENGGAR ALVIONITA XII IPA I

    BalasHapus
  6. candi itu emang bersejarah...
    tapi Menurut mitos yang berkembang orang yang minum dan mandi dari jaladwara (pancuran air) itu dapat membuat orang jadi awet muda dan bisa membebaskan dirinya dari pikiran yang kacau itu q kurang percaya..

    (XII IPA 1)

    BalasHapus
  7. kawulo bhumi metaram-banyumas16 April 2011 pukul 21.29

    "... hancur akibat serangan kerajaan Wurawari dari daerah BANYUMAS di Hulu Sungai Serayu (Jawa Tengah) dalam tahun 1016 Masehi, raja yang bernama Airlangga beserta istrinya mengungsi ke Wanagiri". ------> Maaf mas boleh ngoreksi, itu keliru mas, bukan BANYUMAS, yang benar BLORA (tepatnya di WURAWARI atau WORAWARI atau NGLAWRAM, sekarang bernama NGLORAM, arah timur laut Yogyakarta), mengungsi ke WANAGIRI (sekarang Kab. WONOGIRI, timur Yogjakarta. Terima kasih, matur sembah nuwun, wassalamu 'alaykum.

    BalasHapus
  8. oh ada pendapat baru tentang asal usul Kerajaan kecil Wurawari di Blora (Jawa Tengah)semoga ada data yang mendukung pendapat ini, karena dari letaknya yang dekat dengan kawasan Kali Lamong dan sekitarnya yang dimungkinkan sebagai pusat kerajaan Medang kala itu

    BalasHapus
  9. air yang memancar dari patirtan Jolotunda ini disebut juga tirta amerta

    BalasHapus